in ,

Tidak Ada Solusi Tunggal Hentikan COVID-19, Belajar dari Situasi Terbaru di Amerika Serikat, Korea Selatan, dan Norwegia

Satgas COVID-19 mengatakan bahwa Indonesia harus meningkatkan kewaspadaan dan semaksimal mungkin mencegah potensi penularan COVID-19.

CakapCakapCakap People! Virus corona varian Omicron memicu kenaikan pesat infeksi yang terjadi di sejumlah negara di dunia meski tingkat vaksinasi lengkap di negara tersebut sudah mencapai target yang direkomendasikan.

Mengutip laman Covid19.go.id, disebutkan bahwa tidak ada solusi tunggal untuk menghentikan COVID-19. Di negara-negara dengan cakupan vaksinasi COVID-19 dosis lengkap lebih dari 60%, seperti Amerika Serikat, Korea Selatan, dan Norwegia, tetap menghadapi kenaikan kasus positif dan kematian yang cukup signifikan karena varian Omicron.

Salah satu faktor yang mencolok adalah karena tingkat vaksinasi yang tinggi tidak diikuti pengaturan kegiatan masyarakat, sehingga tidak maksimal dalam mencegah penularan COVID-19.

Berikut adalah faktor-faktor yang berkontribusi pada peningkatan kasus COVID-19, selain karena varian Omicron:

AMERIKA SERIKAT (AS)

1. Pelaksanaan vaksin COVID-19 di AS tidak disertai pengaturan kegiatan masyarakat.
2. Mobilitas dan perjalanan antar negara terus meningkat.
3. Penggunaan masker tidak menjadi kewajiban.
4. Pengawasan protokol kesehatan tidak dilakukan dengan ketat.

NORWEGIA

di Norwegia, cakupan vaksinasi dosis lengkapnya berada di atas 71,5%. Namun, angka penyebaran tetap tinggi, karena:

1. Masifnya kegiatan pesta menjelang Natal dan Tahun Baru
2. Kegiatan belajar di sekolah dengan lengahnya protokol kesehatan, terutama penggunaan masker
3. Perjalanan antar negara Eropa yang tinggi tidak diikuti dengan peraturan dan syarat perjalanan yang ketat
4. Tingginya ketergantungan antarnegara sehingga lebih sulit untuk menerapkan kebijakan perjalanan seperti testing dan karantina

KOREA SELATAN

Data per 24 Desember 2021 menunjukkan, cakupan vaksinasi dosis lengkap di Korea Selatan mencapai lebih dari 82,37%. Meski begitu, angka penyebaran COVID-19 tetap tinggi akibat:

1. Persiapan menuju endemi tidak dilakukan dengan baik
2. Pembukaan bertahap pada aktivitas masyarakat dengan lemahnya protokol kesehatan
3. Jam operasional bar dan restoran serta tempat umum lainnya tidak dibatasi

Berkaca dari situasi tiga negara tersebut, Satgas COVID-19 mengatakan bahwa Indonesia harus meningkatkan kewaspadaan dan semaksimal mungkin mencegah potensi penularan COVID-19. Tidak bepergian kecuali esensial, tetap disiplin protokol kesehatan, segerakan mendapat vaksinasi COVID-19, dan patuhi kebijakan yang berlaku demi kebaikan bersama.

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Loading…

0

Comments

0 comments

Di Quebec Kanada, Pekerja Esensial yang Positif COVID-19 Diizinkan Terus Bekerja

3 Jenis Masker yang Direkomendasikan untuk Cegah COVID-19 Omicron