in ,

Studi Italia: Virus Corona Baru Sudah Muncul di Italia Sejak September 2019

Pasien COVID-19 pertama di Italia terdeteksi pada 21 Februari 2020 di sebuah kota kecil dekat Milan, di wilayah utara Lombardy.

CakapCakapCakap People! Sebuah studi yang dilakukan oleh National Cancer Institute (INT) kota Milan, Italia, menunjukkan bahwa virus corona baru telah beredar di Italia sejak September 2019. Ini menandakan bahwa COVID-19 mungkin telah menyebar ke luar China lebih awal dari yang diperkirakan sebelumnya.

Reuters melaporkan, Senin, 16 November 2020, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan virus corona baru dan COVID-19 — penyakit pernapasan yang ditimbulkannya, tidak diketahui sebelum wabah pertama kali dilaporkan di Wuhan, di China tengah, pada bulan Desember 2019.

Tentara Italia memakai masker berdiri di luar katedral Duomo di Milan, yang telah ditutup karena kekhawatiran akan virus corona pada Maret 2020. [Foto: Reuters]

Pasien COVID-19 pertama di Italia terdeteksi pada 21 Februari 2020 di sebuah kota kecil dekat Milan, di wilayah utara Lombardy.

Tetapi temuan para peneliti Italia, yang diterbitkan oleh majalah ilmiah INT Tumori Journal, menunjukkan bahwa 11,6% dari 959 sukarelawan sehat yang terdaftar dalam uji coba skrining kanker paru antara September 2019 hingga Maret 2020, telah mengembangkan antibodi virus corona jauh sebelum Februari 2020.

Ilustrasi virus corona. [Foto: Reuters]

Tes antibodi SARS-CoV-2 spesifik lebih lanjut dilakukan oleh Universitas Siena untuk penelitian yang sama berjudul “Deteksi tak terduga dari antibodi SARS-CoV-2 pada periode pra-pandemi di Italia”.

Itu menunjukkan bahwa empat kasus pada minggu pertama Oktober juga positif untuk antibodi yang menetralkan virus, yang berarti mereka telah terinfeksi pada September, kata Giovanni Apolone, rekan penulis studi tersebut, kepada Reuters.

“Ini adalah temuan utama: orang tanpa gejala tidak hanya menjadi positif setelah tes serologis tetapi juga memiliki antibodi yang mampu membunuh virus,” kata Apolone.

Artinya, virus corona baru bisa beredar di masyarakat dalam waktu lama dan dengan tingkat kematian yang rendah bukan karena virus itu menghilang tapi hanya melonjak lagi, tambahnya.

Peneliti Italia mengatakan kepada Reuters pada bulan Maret bahwa mereka melaporkan jumlah kasus pneumonia dan flu parah yang lebih tinggi dari biasanya di Lombardy pada kuartal terakhir 2019 sebagai tanda bahwa virus corona baru mungkin telah beredar lebih awal dari yang diperkirakan sebelumnya.

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Loading…

0

Comments

0 comments

Kasus COVID-19 di AS Lampaui 11 Juta saat Infeksi Gelombang Ketiga Melonjak di Seluruh Negeri

Jimmy Carter, Mantan Presiden AS Tertua Ini Tinggal di Sebuah Rumah Peternakan Sederhana dan Hemat