in ,

Penelitian: Makan di Atas Jam 9 Malam Bisa Tingkatkan Risiko Kanker Hingga 25 Persen

Saat mendekati waktu tidur, metabolisme kamu harus mereda.

CakapCakapCakap People! Penelitian sebelumnya telah menemukan diet yang sehat dan seimbang bisa mengurangi risiko kanker. Namun sebuah penelitian mengungkapkan, waktu kamu mengonsumsi makanan juga bisa memengaruhi kesehatan.

Para peneliti dari Barcelona Institute for Global Health menemukan orang yang secara teratur makan setelah pukul 21.00 dan tidak menunggu setidaknya dua jam sebelum tidur, 25 persen lebih mungkin terkena kanker.

Saat mendekati waktu tidur, metabolisme kamu harus mereda. Makan larut malam bisa mengganggu jam internal tubuh, yang disebut ritme sirkadian, yang mengatur siklus tidur dan bangun.

Penelitian: Makan di Atas Jam 9 Malam Bisa Tingkatkan Risiko Kanker Hingga 25 Persen
Ilustrasi. Makan di Atas Jam 9 Malam Bisa Tingkatkan Risiko Kanker Hingga 25 Persen.

Para peneliti mengamati 621 kasus kanker prostat dan 1.205 kasus kanker payudara, melihat 872 laki-laki dan 1.321 peserta perempuan yang tidak pernah bekerja shift malam. Untuk mengumpulkan data, mereka mewawancarai peserta tentang waktu makan, tidur dan kronotipe (waktu mereka biasanya tidur) dan menyelesaikan kuesioner frekuensi makanan.

Mereka menemukan bahwa orang yang tidur dua jam atau lebih setelah makan malam memiliki risiko 20 persen lebih rendah terkena kanker payudara dan prostat. Namun ketika ini dikombinasikan dengan makan terlambat, risiko kanker mereka meningkat sebesar 25 persen secara total.

Penulis utama studi, dokter Manolis Kogevinas, mengatakan studi mereka menyimpulkan bahwa kepatuhan terhadap pola makan diurnal (harian) dikaitkan dengan risiko kanker yang lebih rendah.

“Temuan ini menekankan pentingnya mengevaluasi waktu dalam studi tentang diet dan kanker,” ujarnya seperti dilansir laman Mirror, Sabtu, 17 September 2022.

Ilustrasi

Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memahami peran waktu makan dalam membentuk risiko kanker. Tetapi bukti yang ada menunjukkan pola tidur yang terganggu bisa meningkatkan risiko penyakit ini.

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), gangguan pada ritme sirkadian saja bisa menjadi faktor risiko. Gangguan sirkadian terjadi ketika ada perubahan pola tidur, ini termasuk kurang tidur, sulit tidur atau bangun selama siklus tidur. Siklus 24 jam memberi tahu tubuh kapan harus tidur, makan, dan bangun, dan sebagian besar mendapat isyarat dari cahaya.

Klik DI SINI untuk melanjutkan membaca, Cakap People!

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Loading…

0

Comments

0 comments

Inilah Tingkatan Gelar Bangsawan yang Berlaku di Kerajaan Inggris

Inilah Tingkatan Gelar Bangsawan yang Berlaku di Kerajaan Inggris

Jenderal AS: Kejahatan Perang di Ukraina tak Bisa Disembunyikan

Jenderal AS: Kejahatan Perang di Ukraina tak Bisa Disembunyikan