in ,

Panel Ahli Korea Selatan: Vaksin COVID-19 Johnson & Johnson Aman dan Efektif, Semakin Dekat Mendapat Persetujuan

Korea Selatan sejauh ini telah memberikan 793.966 dosis pertama vaksin di antara para petugas medis dan kelompok berisiko tinggi

CakapCakapCakap People! Panel penasihat Korea Selatan mengatakan bahwa vaksin COVID-19 dari Johnson & Johnson aman dan efektif. Demikian diungkapkan oleh Kementerian Keamanan Makanan dan Obat pada hari Senin, 29 Maret 2021. Ini menjadikan vaksin dosis tunggal tersebut selangkah lebih dekat untuk mendapatkan izin atau persetujuan penggunaan darurat di negara tersebut.

Reuters melaporkan, jika diberi lampu hijau, vaksin Johnson & Johnson akan menjadi vaksin COVID-19 ketiga yang disahkan di Korea Selatan, setelah vaksin dari AstraZeneca dan Pfizer-BioNTech — keduanya memerlukan dua dosis.

Korea Selatan memiliki kesepakatan untuk mendapatkan 6 juta dosis vaksin Johnson & Johnson dan mengatakan akan siap untuk inokulasi mulai kuartal kedua.

Otorisasi akhir vaksin akan diputuskan setelah dua komite ahli mengadakan pertemuan.

FOTO: REUTERS

Korea Selatan sejauh ini telah memberikan 793.966 dosis pertama vaksin di antara para petugas medis dan kelompok berisiko tinggi sejak awal kampanye vaksinasi yang dimulai sejak Februari 2021.

Perpanjang aturan jarak

Korea Selatan pada hari Jumat, 26 Maret 2021, mengatakan memperpanjang aturan jarak untuk COVID-19, yang mencakup jam malam makan di luar dan larangan pertemuan lima orang atau lebih, selama dua minggu karena kasus baru dalam sehari mencapai tertinggi dalam satu bulan.

Pemerintah Korea Selatan memutuskan apakah akan melonggarkan atau memperketat pembatasan jarak setiap dua minggu sekali, dan aturan yang saat ini diterapkan telah diberlakukan sejak pertengahan Februari.

Pihak berwenang telah menyatakan keprihatinan atas peningkatan pergerakan orang di tengah cuaca musim semi yang hangat. [FOTO: AFP]

“Pemerintah akan mempertahankan tingkat jarak saat ini dan melarang pertemuan lima orang atau lebih selama dua minggu,” kata Perdana Menteri Chung Sye-kyun dalam sebuah pertemuan, seperti dikutip Reuters.

Berdasarkan aturan tersebut, restoran dan kafe harus tutup pada pukul 10 malam dan pertemuan lebih dari empat orang dilarang, dengan beberapa pengecualian.

Pihak berwenang telah menyatakan keprihatinan atas peningkatan pergerakan orang di tengah cuaca musim semi yang hangat dan keluhan dari bisnis tentang pemberlakuan jam malam.

“Meskipun kelelahan meningkat karena aturan jarak, hal ini mengkhawatirkan bahwa ketegangan akan mengendur,” kata Chung.

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Loading…

0

Comments

0 comments

Gedung Putih: 90 Persen Orang Dewasa AS Akan Memenuhi Syarat Vaksinasi COVID-19 Dalam 3 Minggu

Masjidil Haram dan Nabawi Bakal Dibuka pada Ramadhan 2021