Pabrik di Thailand Ini Jual Masker Bekas Jadi Tampak Seperti Baru, Berhati-hatilah!

CakapCakap – Cakap People! Para ahli medis telah mengungkapkan bahwa penggunaan masker wajah tidak efektif untuk melindungi kamu dari virus corona atau Covid-19. Salah seorang ahli pencegahan infeksi, Eli Perencevich, MD, seorang profesor kedokteran dan epidemiologi di Fakultas Kedokteran Universitas Iowa menjelaskan bahwa orang yang sehat tidak dianjurkan memakai masker.

Menurutnya, tidak ada bukti bahwa memakai masker pada orang sehat akan melindungi mereka. Dia menjelaskan alasan kenapa orang sehat tidak perlu pakai masker. Pertama-tama, masker tidak dapat menghentikan virus mencapai mulut atau hidung mereka. 

Selanjutnya, virus corona ditularkan melalui tetesan atau droplet, bukan melalui udara. Itu berarti kamu tidak dapat menghirupnya secara acak, tetapi itu juga berarti masker bedah standar yang kamu lihat dipakai tidak akan membantu.

Berbicara soal masker, The Straits Times melaporkan pada Selasa, 3 Maret 2020, ada sebuah pabrik daur ulang di provinsi Saraburi di Thailand telah menjual masker wajah bekas menjadi tampak baru.

Polisi menggerebek pabrik itu pada 2 Maret 2020 di mana diketahui bahwa fasilitas itu secara ilegal melakukan aktivitas mendaur ulang masker wajah bekas pakai dengan cara menyetrika sebelum melipatnya dan mengemasnya dalam kotak-kotak agar terlihat seperti baru dan tampak seperti tidak pernah digunakan sebelumnya.

Polisi menemukan enam pekerja memilah masker bekas yang diduga berasal dari pedagang yang asalnya tidak diketahui.

“Pekerja mengatakan mereka dibayar 1 baht per potong masker, sementara mereka mendaur ulang sekitar 300-400 masker per hari per orang,” kata polisi.

“Saya juga telah menghubungi Kantor Kesehatan Masyarakat Wihandaeng untuk mengajukan tuntutan di kantor polisi sebagai penggugat terhadap pabrik, karena operasinya dapat membahayakan kesehatan orang-orang yang membeli masker wajah bekas pakai serta masyarakat di dekat pabrik.”

Pejabat telah menyita semua masker tersebut di pabrik dan mengirim beberapa sampel ke Departemen Perdagangan untuk menyelidiki asal-usulnya.

Semua ini terjadi setelah Thailand dihadapkan dengan kekurangan masker di tengah pecahnya Covid-19. Negara ini memiliki 43 kasus, yang sebagian besar dari mereka yang terinfeksi adalah turis Tiongkok atau Thailand yang telah melakukan kontak dengan para pelancong.