in ,

Mengenal Pemakaman Ma’la di Makkah, Tempat KH Maimun Zubair Dimakamkan

Almarhum KH Maimun Zubair atau Mbah Moen dimakamkan di Pemakaman Ma’la, Makkah, Arab Saudi, Selasa, 6 Agustus 2019.

CakapCakapCakap People! Pemakaman Ma’la tak hanya menjadi tempat peristirahatan terakhir istri dan sejumlah sahabat Nabi Muhammad SAW, tapi juga menjadi lokasi pemakaman sejumlah ulama besar dari nusantara.

Direktur Islam Nusantara Center (INC), A Ginanjar Sya’ban, mengatakan, Jannatul Ma’la merupakan tempat pemakaman bersejarah karena menjadi pemakaman bagi umat Muslim sejak masa kenabian. 

View this post on Instagram

Saya masih menyimpan sorban hijau ini — sorban yang dikalungkan sendiri oleh Kiai Haji Maimun Zubair. Sudah dua kali saya berkunjung ke kediaman beliau di Pondok Pesantren Al-Anwar di Sarang, dua kali pula saya diajak masuk ke kamar beliau. Terakhir, kami salat Magrib berjamaah di kamar itu. Beliau yang jadi imamnya. Dan hari ini, kita mendengar kabar duka, Mbah Moen berpulang ke hadirat Allah SWT di Makkah. Innalillahi wa inna ilaihi rajiun. Kepergian Mbah Moen tidak saja sebuah kehilangan besar bagi saya dan keluarga besar Pondok Pesantren Al Anwar Rembang, Jawa Tengah, tapi juga umat Islam dan seluruh rakyat Indonesia. Semasa hidupnya yang panjang, Mbah Moen begitu karismatik, selalu jadi rujukan bagi umat Islam terutama dalam soal-soal fikih. Juga kegigihan almarhum dalam menyampaikan masalah "NKRI harga mati". Atas nama keluarga dan rakyat Indonesia, saya menyampaikan duka cita yang mendalam. Semoga Allah SWT memberinya tempat yang lapang di sisiNya, dan segenap keluarga yang ditinggalkan kiranya diberi kekuatan dan kesabaran. Amin Ya Rabbal Alamin.

A post shared by Joko Widodo (@jokowi) on

“Istri nabi Muhammad, Siti Khodijah dan sejumlah sahabat nabi dimakamkan di sana,” kata Ginanjar kepada Republika, Selasa, 6 Agustus 2019.

Sedangkan ulama asal nusantara, kata Ginanjar, kebanyakan yang dimakamkan di Ma’la adalah para ulama yang menjadi guru besar di Makkah pada abad ke-19 Masehi.

“Sejak pra kemerdekaan Indonesia, sejumlah ulama besar Nusantara banyak dimakamkan di sana,” ujar Ginajar.

View this post on Instagram

Mendengar kabar duka kewafatanmu pagi ini, hatiku gundah.. Bukan, bukan karena mengkhawatirkanmu bagaimana kelak di sana. Aku tahu Engkau telah jalani hidup yang mulia, menebar ilmu dan dakwah tanpa ada hentinya. Belum lagi fakta bahwa Engkau meninggal di tempat mulia "mekkah" dalam rangka ibadah mulia "haji" membuatku -sama sekali- tak ragu atas muliamu di sisi-Nya. Dan Dia Sang Maha dermawan itu paling tahu bagaimana menjamu hamba2 mulia yg berpulang kepada-Nya. Pagi ini mendengar kewafatanmu aku gundah atas diri ini, yg banyak dosanya pasti, tapi diampuninya belum tentu, yang diberi nikmat tak putus tapi kerjanya terus mengeluh, yang sebagai hamba, aku tak tahu malu. Maka, mendengar kewafatanmu pagi ini adalah berkaca sekaligus berdoa semoga kami -para murid2mu- dapat mengikuti jejak langkah penghambaanmu kepada-Nya. (Di perjalanan Jogja-Magelang 06082019) #sebelum ke Tarim Hadramaut Yaman tahun 1998, 3 tahun saya mondok di Alanwar Sarang Rembang pesantren binaan KH Maimun Zubair 1995-1998. #khmaimunzubair #khmaimoenzubair #mbahmaimoen #mbahmoen #alanwar #alanwarsarang #halimahalaydrus #ustadzahhalimahalaydrus #catatanhalimah

A post shared by halimahalaydrus (@halimahalaydrus) on

Adapun sejumlah ulama nusantara yang dimakamkan di Ma’la, kata Ginanjar, di antaranya:

-Syeikh Ahmad Khatib Sambas (wafat tahun 1875)

-Syeikh Nawawi Banten (1897)

-Syeikh Junaid Betawi (akhir abad 19 M)

-Syeikh Abdul Haq Banten (1903)

-Syeikh Ahmad Khatib Minangkabau (1916)

-Syeikh Abdul Hamid Kudus (1916)

-Syeikh Mahfuzh Tremas (1920)

-Syeikh Mukhtar Bogor (1930)

-Syeikh Umar Sumbawa (1930-an)

-Syeikh Abdul Qadir Mandailing (1956)

“Hingga generasi ulama besar asal Nusantara yang menjadi guru besar di Makkah yakni Syaikh Yasin Padang yang (wafat tahun 1990) merupakan guru dari KH Maimoen Zubair,” ujar Dosen Filologi dari Universitas Padjajaran itu.

Al Ma’la terbentang di dataran tinggi bukit Jabal As-Sayyidah, perkampungan Al-Hujun yang letaknya tidak jauh dari Masjidil Haram. Kira-kira jaraknya hanya sekitar 1,1 km dari utara Masjidil Haram.

Seperti diketahui, almarhum KH Maimun Zubair atau Mbah Moen dimakamkan di Pemakaman Ma’la, Makkah, Arab Saudi, Selasa, 6 Agustus 2019.

Mbah Moen menghembuskan nafas terakhirnya ketika sedang menjalankan ibadah haji di Makkah, Arab Saudi, pada Selasa, 6 Agustus 2018 pukul 04.17 Waktu Arab Saudi. Kiai kharismatik tersebut wafat di usia 90 tahun.

Mbah Moen merupakan pengasuh Pondok Pesantren Al Anwar di Sarang, Rembang, Jawa Tengah. Ia adalah tokoh kenamaan Nahdlatul Ulama.

Selain itu, Mbah Moen juga dikenal sebagai salah satu sesepuh di Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Ketika kontestasi Pilres 2019 lalu, kiai kharismatik itu sempat dikunjungi kedua calon presiden, yakni Joko Widodo dan Prabowo Subianto.

REPUBLIKA

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Loading…

0

Comments

0 comments

Samsung Galaxy Tab S6 Resmi Dirilis, Bawa Sejumlah Peningkatan, Ini Harganya!

Bukan OS HongMeng, Huawei Terus Garap OS Ini Sebagai Pengganti Android