in ,

Kasus COVID-19 Harian di Malaysia Turun di Bawah 10.000 untuk Pertama Kalinya Sejak 5 Februari

Para ahli kesehatan memperingatkan bahwa infeksi dapat meningkat dengan ancaman varian baru dan karena lebih banyak orang lengah.

CakapCakapCakap People! Kasus COVID-19 harian di Malaysia turun di bawah 10.000 untuk pertama kalinya sejak 5 Februari 2022. Negara itu tepatnya mencatat 8.112 infeksi baru COVID-19 pada Minggu, 10 April 2022. Demikian kata Kementerian Kesehatan. Ini adalah pertama kali kasus baru harian turun di bawah 10.000 sejak 5 Februari ketika 9.117 kasus dilaporkan.

Tetapi para ahli kesehatan memperingatkan bahwa infeksi dapat meningkat dengan ancaman varian baru dan karena lebih banyak orang lengah.

Menurut portal CovidNow, tambahan kasus baru ini menjadikan jumlah total infeksi di negara itu menjadi 4.325.818 kasus sejak pandemi dimulai, Straits Times melaporkan.

Kementerian Kesehatan melaporkan ada 25 kasus infeksi COVID-19 impor pada hari Minggu, dengan 8.087 kasus COVID-19 harian sisanya merupakan hasil transmisi lokal.

Kasus COVID-19 Harian di Malaysia Turun di Bawah 10.000 untuk Pertama Kalinya Sejak 5 Februari
Kerumunan besar memadati bazar Ramadhan di Malaysia pada 9 April 2022, menyusul pelonggaran protokol COVID-19. [Foto: NADIRAH H. RODZI/STRAITS TIMES]

Selain itu, sebanyak 15.765 pasien pulih pada hari Minggu dengan jumlah total 145.799 kasus aktif di Malaysia. Tidak ada kematian yang dilaporkan pada hari Minggu.

Ada 77.406 tes COVID-19 yang dilakukan dengan tingkat positif 13,5 persen.

Sebanyak 731 pasien dirawat di rumah sakit di seluruh negeri pada hari Minggu, dengan 174 dirawat di unit perawatan intensif (ICU) dan 110 membutuhkan bantuan pernapasan.

Sebanyak 40.792 vaksin COVID-19 telah diberikan, termasuk 6.675 suntikan booster.

Tidak ada cluster baru yang diidentifikasi pada hari Minggu dan saat ini ada 129 cluster aktif di negara itu.

Setelah 10 hari transisi ke tahap endemik COVID-19, pakar kesehatan masyarakat memperingatkan bahwa infeksi dapat meningkat dengan ancaman varian baru dan karena semakin banyak orang yang lengah.

Namun, mereka mengatakan tingkat vaksinasi dan mandat masker yang tinggi di negara itu terus melindungi banyak orang dari gejala penyakit yang parah sementara tingkat rawat inap dan ICU tetap stabil.

Presiden Asosiasi Koalisi Praktisi Medis Malaysia Dr Raj Kumar Maharajah mengatakan masyarakat tampaknya tidak lagi mengikuti standar operasi prosedur (SOP), dengan banyak yang bertindak seolah-olah COVID-19 sudah tidak ada lagi.

“Masyarakat sudah lengah. Kita pasti akan melihat lonjakan kasus tetapi tingkat keparahannya mungkin tidak seburuk yang kita lihat sebelumnya.

“Kasus-kasus ini terutama berada di Kategori Satu atau Dua dan akan ada lebih sedikit orang yang dirawat di rumah sakit dan membutuhkan perawatan ICU,” katanya dalam sebuah wawancara.

Gejala COVID-19 dan Alergi Kian Mirip, Kenali Perbedaannya
Ilustrasi virus corona [Foto: Reuters]

Anggota masyarakat, tambah Dr Raj, harus terus diingatkan bahwa pandemi ini “belum berakhir”.

“Banyak orang – baik di fase endemik atau dalam transisi ke fase endemik – masih dapat terinfeksi dan mati. Kita memiliki banyak penyakit di dunia yang endemik dan orang-orang masih sekarat karenanya. Jadi, COVID-19 akan seperti itu.

“Bukan berarti karena penyakit ini dalam stadium endemik, ancamannya sudah berakhir ,” katanya, mengimbau masyarakat untuk selalu waspada terhadap strain baru dan tetap menggunakan masker, menjaga jarak dan membersihkan tangan.

Malaysia memulai transisi ke fase endemik pada 1 April, dengan perbatasan dibuka kembali, jam operasi untuk bisnis tidak lagi dibatasi dan SOP dilonggarkan di rumah-rumah ibadah.

Antara 1 hingga 4 April, 252.730 pelancong masuk dan keluar negara itu dan kasus COVID-19 terus mengalami tren penurunan.

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Loading…

0

Comments

0 comments

Korea Selatan Catat Kasus COVID-19 Harian di Bawah 100.000 untuk Pertama Kalinya Dalam 7 Minggu

Korea Selatan Catat Kasus COVID-19 Harian di Bawah 100.000 untuk Pertama Kalinya Dalam 7 Minggu

Ilmuwan Berhasil Merekayasa Sel Kulit Manusia, Jadi 30 Tahun Lebih Muda