in ,

Jepang Janjikan USD2,1 Juta untuk Keamanan Fasilitas Nuklir Ukraina

Jepang mendanai pengiriman ahli IAEA dan peralatan yang diperlukan untuk fasilitas nuklir Ukraina, kata Hayashi.

CakapCakapCakap People! Jepang telah menjanjikan hampir USD2,1 juta untuk mendukung kegiatan Badan Energi Atom Internasional (IAEA) guna memastikan keselamatan pembangkit listrik tenaga nuklir di Ukraina.

Hal itu disampaikan Menteri Luar Negeri Jepang Yoshimasa Hayashi dan Direktur Jenderal IAEA Rafael Mariano Grossi dalam konferensi pers bersama Kamis di Tokyo, seperti dilaporkan Anadolu Agency.

Setelah pertemuan kedua pihak sepakat melanjutkan kerja sama dalam memastikan keamanan pembangkit listrik tenaga nuklir di Ukraina di tengah perang Rusia.

Jepang mendanai pengiriman ahli IAEA dan peralatan yang diperlukan untuk fasilitas nuklir Ukraina, kata Hayashi.

Jepang Janjikan USD2,1 Juta untuk Keamanan Fasilitas Nuklir Ukraina
Direktur Jenderal IAEA Rafael Mariano Grossi (kiri). [Dok. Twitter Rafael Mariano Grossi – Anadolu Agency]

Grossi mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada Jepang atas upayanya untuk memastikan keselamatan pembangkit nuklir Ukraina.

Sebagai bagian dari kunjungannya ke Jepang, Grossi juga diberitahu tentang status rencana untuk melepaskan air radioaktif ke laut di pembangkit nuklir Fukushima yang hancur akibat tsunami.

PBB: Serangan Rusia terhadap PLTN lawan hukum internasional

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada awal Maret 2022 lalu mengeluarkan peringatan keras setelah pasukan Rusia menyerang fasilitas nuklir terbesar di Eropa, dan merebutnya dari otoritas Ukraina.

Serangan terhadap Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Zaporizhzhia Ukraina mengakibatkan kebakaran di kompleks pelatihan di lokasi tersebut, yang dipadamkan oleh petugas pemadam kebakaran Ukraina.

Pejabat PBB melaporkan bahwa tidak ada radiasi yang dilepaskan ke lingkungan, dan peralatan penting tidak terpengaruh.

“Serangan terhadap fasilitas tenaga nuklir bertentangan dengan hukum humaniter internasional,” kata Rosemary DiCarlo, Wakil Wakil Sekretaris PBB untuk Urusan Politik dan Pembangunan Perdamaian, kepada Dewan Keamanan PBB selama rapat darurat yang diadakan atas seruan Inggris untuk mengatasi serangan tersebut, melansir Anadolu Agency.

Ilustrasi [Foto: Anadolu Agency]

DiCarlo mengatakan “penting” bagi Rusia dan Ukraina mengembangkan “kerangka kerja yang tepat” untuk bekerja dengan pengawas nuklir PBB, Badan Energi Atom Internasional (IAEA), dan “memastikan operasi pembangkit listrik tenaga nuklir Ukraina yang aman, terjamin, dan andal.”

“Perjalanan yang mendesak dan aman harus diberikan kepada personel IAEA jika mereka perlu melakukan perjalanan ke Ukraina untuk bekerja dengan regulator,” sebut dia.

Terletak di tenggara Ukraina dekat kota Enerhodar, pembangkit listrik Zaporizhzhia menghasilkan 20 persen listrik Ukraina.

Sebanyak enam reaktor, masing-masing dengan kapasitas bersih 950 megawatt, dapat memasok energi ke hampir 4 juta rumah tangga dengan total produksi listrik 5.700 megawatt.

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Loading…

0

Comments

0 comments

Mengapa Kasus Cacar Monyet Meningkat di Eropa?

WHO Pelajari Apakah COVID-19 Berperan Dalam Hepatitis Misterius

WHO Pelajari Apakah COVID-19 Berperan Dalam Hepatitis Misterius