in ,

Inilah Tiga Fakta Menarik Tentang Film ‘Gundala’ Karya Joko Anwar yang Harus Kamu Tahu

Gundala dijadwalkan tayang di bioskop pada 29 Agustus 2019.

CakapCakapCakap People! Diadaptasi dari seri buku komik oleh Harya “Hasmi” Suryaminata, Gundala adalah salah satu dari film-film Indonesia yang dicari tahun ini. Dijadwalkan untuk tayang perdana pada 29 Agustus 2019, berikut adalah beberapa fakta tentang film Gundala yang harus kamu ketahui.

Poster of Joko Anwar’s ‘Gundala’. (Gundala/File)

1. Bumilangit Cinematic Universe menjadi rumah para pahlawan super

Gundala akan menjadi pintu gerbang film-film superhero lainnya di jagat sinema perusahaan hiburan Bumilangit. Perusahaan ini telah mengelola lebih dari 1.100 karakter komik yang telah diterbitkan selama 60 tahun terakhir. Karakter dikelompokkan menjadi empat era: Legenda (legenda), Jawara (pejuang lokal), Patriot (patriot) dan Revolusi (revolusioner).

Era Jawara, misalnya, terdiri dari para pahlawan selama periode pra-kemerdekaan, salah satunya adalah Si Buta dari Gua Hantu (pejuang dari gua hantu), sedangkan zaman Patriot terdiri dari para pahlawan di masa sekarang, di antaranya Gundala, Sri Asih dan Godam.

Baik Bumilangit dan perusahaan produksi film Screenplay Films berencana untuk merilis film lain dalam waktu lima tahun, tetapi hanya yang dari era Jawara dan Patriot, dan masing-masing akan diprakarsai oleh Si Buta dari Gua Hantu (Prajurit Buta dari Gua Hantu) dan Gundala, masing-masing.

Bismarka Kurniawan, produser Gundala dari Bumilangit, menjelaskan mengapa Gundala adalah film pertama dari alam semesta sinematik yang akan dirilis. “Itu karena kita melihat Gundala sebagai individu yang akan menyatukan karakter lain,” kata Bismarka saat konferensi pers pada hari Sabtu di Jakarta Pusat. “Peran Gundala dapat dilihat di film-film lain juga.”

Joko Anwar, sutradara dan penulis naskah Gundala, mengatakan ia akan bertindak sebagai produser kreatif di semua film yang akan datang, meskipun belum diketahui apakah ia akan menjadi sutradara. “Kami sudah menyiapkan [jalan cerita], yang memakan waktu sekitar dua bulan,” kata Joko.

2. Pembuatan film dilakukan di beberapa lokasi

Butuh hampir dua tahun bagi Joko dan krunya untuk menghasilkan Gundala. Joko mengatakan persiapan memakan waktu lima hingga enam bulan, sementara pasca-produksi untuk citra grafis komputer, desain suara dan musik membutuhkan tujuh hingga delapan bulan.

Lokasi syuting, lanjutnya, adalah tantangan selama proses. “Film-film kami biasanya direkam dalam maksimum 15 hingga 20 lokasi, tetapi Gundala difilmkan di 70 lokasi karena Indonesia tidak memiliki fasilitas studio,” kata Joko, menambahkan bahwa adegan harus diambil di lokasi nyata daripada di studio. seperti di Hollywood.

Selain itu, Abimana Aryasatya, aktor yang memerankan Gundala, mengatakan satu adegan saja bisa diambil di tiga lokasi berbeda; Tangerang [Banten], Bogor [Jawa Barat] dan dekat stasiun Jakarta Kota.

3. Film Gundala Putra Petir diluncurkan pada 1980-an

Gundala karya Joko Anwar bukan film pertama tentang pahlawan super. Pada 1980-an, Lilik Sudjio memimpin Gundala Putra Petir dengan Teddy Purba, Ami Prijono, dan WD Mochtar di antara anggota pemeran.

Namun, Joko memutuskan untuk tidak menambahkan tagline “Putra Petir” ke filmnya dan ia memiliki alasan untuk itu. “Judulnya hanya menggunakan Gundala sebagai film [menceritakan] asal mula Gundala menjadi anak petir,” kata Joko, menambahkan bahwa tagline masih akan terkait dengan cerita. “Referensi kami untuk Gundala didasarkan pada buku komik dan catatan Hasmi. Baik film dan buku komik akan saling melengkapi.”

THE JAKARTA POST

Comments

One Ping

  1. Pingback:

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Loading…

0

Comments

0 comments

Membanggakan, Siswa Indonesia Raih Enam Medali di Olimpiade Matematika Internasional di Inggris

Gigi Sakit Karena Berlubang? Berikut Cara Hilangkan Sakitnya!