Indonesia Memulai Vaksinasi COVID-19 Untuk Lansia di Atas 59 Tahun Mulai 8 Februari

CakapCakap – Cakap People! Indonesia mulai memvaksinasi COVID-19 untuk mereka yang berusia 59 ke atas mulai hari ini, Senin, 8 Februari 2021 — lebih awal dari yang direncanakan — setelah data terbaru menunjukkan bahwa separuh dari mereka yang meninggal akibat virus corona adalah lansia.

The Straits Times melaporkan, keputusan untuk mempercepat vaksinasi untuk lansia ini didasarkan pada risiko penurunan kesehatan yang lebih besar yang mereka hadapi saat terinfeksi, kata Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dalam jumpa media online pada Minggu, 7 Februari 2021.

Langkah ini berbalik arah dari rencana sebelumnya yang akan memberikan suntikan vaksin pertama untuk mereka yang berusia produktif antara 18 hingga 59 tahun.

“Para lansia menyumbang 10 persen dari jumlah total infeksi, tetapi mereka menyumbang 50 persen dari total yang meninggal karena COVID-19,” kata Budi.

Sebanyak 11.600 tenaga medis di atas 59 tahun akan diinokulasi terlebih dahulu.

Sementara itu, pemerintah telah melihat indikasi awal bahwa vaksin Sinovac China, CoronaVac, mungkin telah mengurangi infeksi di kalangan pekerja medis.

Data dari dua provinsi menunjukkan penurunan jumlah tenaga medis yang dinyatakan positif, menyusul program vaksinasi yang diluncurkan pada pertengahan Januari.

“Kami ingin melakukan pengecekan dan pengecekan ulang sekali lagi untuk melihat apakah hal ini sesuai dengan semua provinsi yang telah melakukan vaksinasi agresif terhadap tenaga medis mereka,” kata Budi, menjawab pertanyaan dari The Straits Times dalam pengarahan hari Minggu.

“Jawa Tengah adalah provinsi yang paling cepat melakukan vaksinasi terhadap tenaga medis.”

Indonesia memiliki 34 provinsi, terdiri dari lebih dari 500 kota dan kabupaten.

Budi tidak menyebutkan provinsi lain. Data yang diperoleh Straits Times mengungkapkan bahwa di Jawa Tengah, provinsi terpadat ketiga di Indonesia, sebanyak 141 petugas medis terinfeksi COVID-19 selama seminggu yang berakhir 30 Januari, dibandingkan dengan 179 dan 267, masing-masing, pada dua minggu sebelumnya.

Indonesia mengandalkan vaksin CoronaVac yang dikembangkan oleh perusahaan biofarmasi China, Sinovac, untuk program imunisasi.

Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Penny K.Lukito mengatakan dalam media briefing terpisah di hadapan Budi bahwa pihaknya telah menyetujui penggunaan vaksin CoronaVac pada orang berusia di atas 59 tahun, berdasarkan hasil dari uji klinis yang sedang berlangsung di 600 orang berusia antara 60 hingga 70 tahun di Brasil.

Mereka yang berusia di atas 70 tahun mungkin masih mendapatkan suntikan vaksin, dengan tindakan pencegahan kesehatan yang lebih besar, tambahnya.

Indonesia sejauh ini telah menerima 18 juta dosis pengiriman vaksin CoronaVac sejak awal Desember 2020.

Vaksin AstraZeneca diharapkan tiba di Indonesia bulan ini dan Pfizer-BioNTech setelah Maret. Kedua vaksin ini sebelumnya terbukti efektif dalam melindungi lansia dalam uji klinis.

Indonesia memiliki lebih dari 175.000 kasus COVID-19 aktif, melebihi India yang sekarang mencatat kasus aktif sebanyak 150.000. Telah terjadi penurunan infeksi yang signifikan di India dari puncaknya yang pernah mencatat satu juta kasus aktif pada 20 September tahun lalu.

Namun, banyak rumah sakit di banyak kota di Indonesia melaporkan tingkat hunian penuh dari tempat tidur isolasi mereka.

Negara ini menjadi yang paling terpukul oleh pandemi di Asia Tenggara, dengan 1,16 juta infeksi dan 31.763 kematian akibat virus corona hingga Senin, 8 Februari 2021, menurut data pemerintah.

Indonesia berupaya untuk menginokulasi 181,5 juta orang, atau dua pertiga dari lebih dari 270 juta populasinya, dalam 15 bulan untuk mencapai kekebalan kawanan.