Bahaya! Ganja Jadi Pemicu Penyakit Skizofrenia pada Remaja

Data dari BNN di tahun 2014 menyatakan bahwa ada 565.598 remaja usia sekolah yang menjadi pengguna ganja aktif di Indonesia. Tentu ini bukan angka yang patut dibanggakan ya, apalagi kita tahu dampak negatif dan bahawa ganja apalagi pada usia remaja. Resiko yang mungkin terjadi pada remaja yang memakai ganja adalah gangguan kejiwaan hingga skizofrenia saat mereka berada di usia dewasa nantinya.

Senyawa kimia Delta 9 Tetrahydrocannibinol (THC) pada ganja ada zat yang bertanggung jawab terhadap perubahan pengalaman emosional seperti kebahagiaan, nalar berpikir, konsentrasi, persepsi sensorik, dan memori. Senyawa ini akan mengirim sinyal sehingga mengganggu fungsi mental dan fisik dan menyebabkan beberapa efek jangka pendek kayak euforia, halusinasi, kepanikan, dan distorsi kenyataan. Bahkan beberapa penelitian telah menghubungkan ganja dengan gangguan jiwa seperti skizofrenia.

Remaja berusia 16 atau 17 tahun yang menggunakan ganja akan menunjukkan penurunan bentuk komunikasi, memori dan area belajarnya. Ini juga fakta yang ditemukan pada pasien skizofrenia dewasa pengguna ganja. Jika penggunaanya menjadi rutin, berarti udah pasti dong efeknya akan lebih parah lagi.

Meski penelitian mengungkapkan bahaya ganja dan hubungannya dengan skizofrenia ini, tapi nggak bisa dinyatakan secara tepat bahwa ganja menyebabkan psikosis.Pengguna ganja memang mengalami peningkatan depresi dan gangguan bipolar dan ini adalah bukti kalau remaja pengguna ganja lebih rentang terhadap gangguan daripada remaja lain yang nggak menggunakan ganja.