in ,

Jadi Minuman Populer Dunia, Jepang Terancam Krisis Matcha

Jepang merupakan produsen utama matcha di dunia

CakapCakapCakap People! Matcha menjadi salah satu minuman bahan makanan dan minuman yang populer di dunia. Warna hijaunya yang cerah, rasanya yang kompleks, serta manfaat kesehatannya, membuat banyak orang jatuh cinta pada bubuk teh hijau ini. Karena kepopuleran minuman dan makanan dari bahan ini, kini Jepang mulai mengalami krisis matcha.

Meski minuman ini bertambah populer, Jepang yang merupakan produsen utama matcha di dunia tak serta-merta bisa meningkatkan produksinya. Hal itu disebabkan prosesnya yang rumit dan lama. Untuk mendapatkan warna dan rasa terbaik dalam matcha, paparan sinar matahari pada tanaman perlu diatur dengan hati-hati. Ini berarti matcha terbaik ditanam dalam skala kecil dengan perawatan tinggi.

Jadi Minuman Populer Dunia, Jepang Terancam Krisis Matcha
Ilustrasi

Ada upaya untuk memodernisasi dan mengindustrialisasi bubuk teh ini, tapi masih ada keterbatasan karena proses tertentu seperti menanam dan menggiling daun perlu dilakukan dengan sangat lambat agar dapat dilakukan dengan benar.

Satu-satunya cara adalah memperluas produksi agar bisa menghasilkan lebih banyak. Dilansir dari Japan Today, Sabtu, 7 Juni 2025, pemerintah Jepang mulai mensubsidi produksi teh hijau beberapa tahun lalu setelah melihat potensi ekspor matcha. Harapannya, jumlah tenaga pertanian teh di Jepang yang menyusut bisa naik lagi.

Cina mulai juga menjadi produsen matcha. Namun, sebagian besar produksinya dijual di pasar domestik karena kebutuhan yang sangat besar. Selain itu, Cina juga lebih fokus pada efisiensi produksi sehingga kualitasnya bisa jadi tidak sebaik matcha Jepang.

Produksi Matcha di Jepang

Kebutuhan matcha secara global meningkat setiap tahun, sebagian besar matcha berkualitas masih didatangkan dari Jepang. Kementerian Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan Jepang, menyatakan bahwa produksi matcha meningkat dari 1.471 ton menjadi 4.176 ton antara tahun 2010 dan 2023, atau meningkat tiga kali lipat, menurut Japan Times. Dalam lima tahun terakhir, setengah dari matcha yang diproduksi di Jepang diekspor ke luar negeri.

Ilustrasi

Japan Today menuliskan, meskipun Jepang menggandakan produksi matcha lebih dari dua kali lipat dalam 10 tahun terakhir, itu masih belum cukup untuk memenuhi permintaan dunia yang semakin besar.

Di Inggris, seorang distributor mengatakan bahwa penjualan minuman rasa matcha telah meningkat tiga kali lipat dalam setahun terakhir, bahkan telah melampaui penjualan Earl Grey klasik. Bahkan, beberapa pembeli di Amerika Serikat mengatakan mereka telah beralih dari kopi ke matcha.

Harga Melonjak atau Kualitas Menurun

Jika permintaan terus naik sementra produksi sulit ditingkatkan, orang-orang yang terlibat dalam industri ini khawatir akan terjadi krisis matcha. Hal ini dapat menyebabkan harga melonjak tajam. Solusi lain adalah beralih ke matcha yang diproduksi lebih cepat dan kualitasnya lebih rendah dari Jepang, tapi itu membuat standarnya menurun.

Klik DI SINI untuk meneruskan membaca, Cakap People!

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Muse Bakal Konser di Jakarta, Harga Tiket Termurah Rp1,7 Juta

Muse Bakal Konser di Jakarta, Harga Tiket Termurah Rp1,7 Juta

4 Manfaat Kesehatan Jika Rutin Konsumsi Pepaya untuk Sarapan

4 Manfaat Kesehatan Jika Rutin Konsumsi Pepaya untuk Sarapan