in ,

WHO Khawatir Gelombang Ketiga COVID-19 Terjadi di Eropa pada Awal 2021 Jika tak Lakukan Langkah Ini

Nabarro memuji tanggapan negara-negara Asia seperti Korea Selatan, di mana penularannya sekarang relatif rendah.

CakapCakapCakap People! Utusan khusus COVID-19 Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan gelombang ketiga pandemi di Eropa bakal terjadi pada awal 2021, jika pemerintah Eropa mengulangi apa yang dia katakan sebagai kegagalan untuk melakukan apa yang diperlukan dalam mencegah gelombang kedua infeksi pandemi.

“Mereka ketinggalan membangun infrastruktur yang diperlukan selama bulan-bulan musim panas, setelah mereka mengendalikan gelombang pertama,” kata David Nabarro dari WHO dalam wawancara dengan surat kabar Swiss, seperti dikutip Reuters, Senin, 23 November 2020.

“Sekarang kita punya gelombang kedua. Jika mereka tidak membangun infrastruktur yang diperlukan, kita akan mengalami gelombang ketiga awal tahun depan,” kata Nabarro.

FOTO FILE: Sebuah logo digambarkan di markas Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) di Jenewa, Swiss, Kamis, 25 Juni 2020. [Foto: REUTERS / DENIS BALIBOUS]

Eropa sempat menikmati penurunan tingkat infeksi yang sekarang melonjak lagi: Jerman dan Prancis pada hari Sabtu, 21 November 2020, mengalami peningkatan kasus sebanyak 33.000, Swiss dan Austria memiliki ribuan kasus setiap hari, sementara Turki melaporkan rekor 5.532 infeksi baru.

Nabarro menyinggung langkah Swiss yang sudah kembali mengizinkan warganya untuk bermain ski di resor — dengan masker yang wajib dipakai saat naik gondola, padahal negara Alpen lainnya seperti Austria telah menutup resor. Menurut Nabarro, Swiss dapat mencapai tingkat penyakit dan kematian yang sangat tinggi.

“Begitu tingkat infeksi menurun, maka kita bisa bebas seperti yang kita inginkan,” kata Nabarro seperti dikutip oleh Solothurner Zeitung. “Tapi sekarang? Haruskah resor ski dibuka? Dalam kondisi apa? ”

Ilustrasi virus corona. Nabarro juga mengatakan Asia tidak melonggarkan pembatasan terlalu dini. [Foto: Reuters]

Nabarro memuji tanggapan negara-negara Asia seperti Korea Selatan, di mana penularannya sekarang relatif rendah.

“Orang-orang terlibat sepenuhnya, mereka mengambil kebijakan yang mempersulit penyebaran virus. Mereka menjaga jarak, memakai masker, mengisolasi diri saat sakit, mencuci tangan, dan mereka melindungi kelompok yang paling terancam,” jelasnya.

Nabarro juga mengatakan Asia tidak melonggarkan pembatasan terlalu dini.

“Anda harus menunggu sampai jumlah kasus berkurang dan tetap rendah. Reaksi Eropa tidak lengkap,” katanya.

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Loading…

0

Comments

0 comments

BTS tampil di AMerican Music Awards (AMAs) 2020. [Foto via Soompi]

Sabet Dua Penghargaan American Music Awards (AMAs) 2020, BTS: ‘Love You, ARMY!’

Serangan Terbaru Untuk China, AS Susun Daftar 89 Kedirgantaraan China dan Perusahaan Lain yang Punya Hubungan Militer