in ,

Vaksin Booster Pfizer Vs Astrazeneca, Mana Lebih Bagus?

Booster ini diberikan kepada masyarakat Indonesia yang berusia 18 tahun ke atas.

CakapCakapCakap People! Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan (Kemenkes) saat ini tengah menjalankan program vaksinasi dosis lanjutan atau booster (suntikan ketiga). Dua jenis vaksin booster yang digunakan saat ini adalah vaksin Pfizer dan AstraZeneca. Namun mana keduanya yang lebih bagus?

Sebelum membahas lebih jauh, perlu diketahui vaksin booster diberikan setengah dosis kepada mereka yang sudah mendapatkan vaksin dosis kedua minimal 6 bulan sebelumnya. Booster ini diberikan kepada masyarakat Indonesia yang berusia 18 tahun ke atas.

Ilustrasi vaksin COVID-19. [Foto: Reuters]

“Untuk triwulan I-2022 alokasi vaksin booster akan diutamakan untuk Vaksin AstraZeneca mengingat ketersediaan stok vaksin yang cukup banyak,” kata Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kementerian Kesehatan RI dr. Siti Nadia Tarmidzi, dikutip dari laman Sehat Negeriku, Jumat, 18 Februari 2022.

Mengenai kedua vaksin booster tersebut, dalam sebuah penelitian di Brasil menemukan orang yang mendapatkan vaksin primer (dua dosis) Sinovac, akan mampu melawan COVID-19 varian Omicron setelah mendapatkan booster dari AstraZeneca, Pfizer-BioNTech atau Johnson & Johnson.

Penelitian yang dilakukan di Brasil dan Universitas Oxford ini menemukan bahwa vaksin Sinovac mendapatkan penguat yang lebih baik dari vaksin platform vektor vaksin (AstraZeneca dan Johnson & Johnson) atau vaksin platform mRNA (Pfizer dan Moderna) dalam melawan COVID-19 termasuk varian Omicron dan Delta.

Ilustrasi virus corona. [Foto: Reuters]

Dalam penelitian ini, vaksin vektor virus seperti yang dikembangkan oleh AstraZeneca menggunakan versi yang lebih lemah dari virus lain untuk mengirimkan instruksi genetik untuk membuat protein dari virus yang perlindungannya dicari.

Sedangkan vaksin mRNA Pfizer dan BioNTech mengirimkan transkrip genetik dengan instruksi untuk membuat protein virus guna mengajari tubuh cara bertahan melawan infeksi.

Dari penelitian ini ditemukan bahwa dosis ketiga Sinovac juga meningkatkan antibodi, tetapi hasilnya lebih baik bila pengguna vaksin Sinovac menggunakan booster vaksin merek berbeda, menurut penelitian terbaru yang melibatkan 1.240 sukarelawan dari kota Sao Paulo dan Salvador di Brasil.

LIHAT ARTIKEL ASLI

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Loading…

0

Comments

0 comments

Masyarakat Diimbau Tidak Ragu Untuk Testing Jika Mengalami Kontak Erat

AS Tambahkan WeChat dan AliExpress China Dalam Daftar ‘Notorious Market’