in ,

Rusia: Putin Dapat Gunakan Senjata Nuklir Jika Ada Ancaman Eksistensial

Komentar itu muncul beberapa jam setelah seorang pejabat senior Pentagon mengatakan Rusia telah kehilangan lebih dari 10 persen pasukan yang dikirimnya ke Ukraina.

CakapCakap – Dmitry Peskov, juru bicara Presiden Rusia Vladimir Putin, pada Selasa, 22 Maret 2022, menolak untuk mengesampingkan kemungkinan penggunaan senjata nuklir, dan mempertahankan bahwa senjata nuklir dapat dianggap sebagai tanggapan terhadap “ancaman eksistensial.”

Ketika ditanya tentang kondisi apa yang menjamin tanggapan seperti itu, Peskov mengatakan “jika itu adalah ancaman eksistensial bagi negara kita, maka itu bisa [diluncurkan].”

Dia tidak menjelaskan lebih lanjut selama wawancara dengan Christiane Amanpour dari CNN International.

Presiden Rusia Vladimir Putin [Foto file – Anadolu Agency]

Peskov mengakui bahwa Putin belum mencapai tujuannya di Ukraina satu bulan setelah invasi, tetapi mengatakan perang Rusia “berlangsung secara ketat sesuai dengan rencana dan tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.”

Komentar itu muncul beberapa jam setelah seorang pejabat senior Pentagon mengatakan Rusia telah kehilangan lebih dari 10 persen pasukan yang dikirimnya ke Ukraina.

Pejabat itu, yang berbicara kepada wartawan dengan syarat anonim, mengatakan Moskow sekarang memiliki “sedikit di bawah” 90 persen dari pasukan yang dikumpulkannya di Belarus dan Rusia barat menjelang operasi militernya yang dimulai 24 Februari 2022.

Pada Senin, tabloid pro-Kremlin melaporkan data Kementerian Pertahanan Rusia yang menunjukkan 9.861 orang Rusia telah tewas dan 16.153 terluka selama perang. Laporan dari tabloid Komsomolskaya Pravda dengan cepat dihapus.

Tentara Rusia (Foto file- Anadolu Agency)

Kementerian Pertahanan Rusia belum secara terbuka mengidentifikasi jumlah korban yang diderita Rusia sejak awal Maret ketika mengatakan 498 tentara tewas.

Menurut perkiraan PBB, sedikitnya 953 warga sipil tewas dan sekitar 1.557 lainnya terluka di Ukraina sejak Rusia memulai serangannya terhadap tetangga baratnya.

Namun, PBB telah memperingatkan bahwa jumlah korban sebenarnya kemungkinan akan jauh lebih tinggi karena belum dapat memperoleh akses ke daerah-daerah permusuhan yang meningkat.

Perang juga telah mengusir 10 juta orang dari rumah mereka, baik secara internal atau sebagai pengungsi yang melarikan diri ke luar negeri, menurut badan pengungsi PBB.

LIHAT ARTIKEL ASLI

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Loading…

0

Comments

0 comments

Korea Utara Tembakkan Rudal Balistik ICBM Baru; Uji Coba Terbesar Sejak 2017

Peretas Korea Utara

Okta: 366 Pelanggan Berpotensi Diretas Lapsus$