Pemuda 31 Tahun Ini Membeli Kota Tua Berhantu dengan Harga 31 Milyar, Masih Ditempati Sendiri

CakapCakap – Cakap People, bagi kebanyakan orang kota tua yang ditinggalkan penghuninya karena suatu sebab, bukanlah kota yang menarik. Tapi tidak bagi pria Amerika Serikat berusia 31 tahun ini. Ia justru membeli sebuah kota tua kosong bekas tambang perak abad ke-19 yang terbengkalai.

Pria bernama Brent Underwood ini membeli kota tersebut dengan harga sekitar US$2,1 juta atau sekitar Rp31 miliar di tahun 2018 lalu. Selama enam bulan terakhir, ia sudah menempati kota tersebut.

Dilansir dari 9news, Cerro Gordo terletak di Death Valley, pegunungan California. Sekitar tiga jam berkendara ke utara Los Angeles menuju perbatasan Nevada.

Underwood mengatakan kota tua itu memiliki sekitar 50 kilometer terowongan penambangan yang dia jelajahi selama tiga atau empat jam setiap hari.

“Saya menemukan segala macam hal dari masa lalu, dan saya sangat menyukainya,” tulisnya.

“Saya menyimpan semuanya di ‘museum’ kecil yang saya buat ini. Kotak dinamit, pakaian lama, jam saku.”

Uniknya, dia berambisi menemukan sepasang jeans Levi’s tua. Dan hal itu menjadi sebuah visi “pencarian pribadi.”

“Levi’s membuat blue jean pertama untuk penambang perak California pada tahun 1873,” tulisnya.

“Mereka adalah hal yang harus ditemukan oleh kolektor denim dan perusahaan Levi dapat membelinya kembali dengan harga hampir $ 100k ($ 139.000) karena mereka sangat langka. Mereka telah menemukan Levi’s asli di sini sebelumnya di tambang dan di gedung. Jadi saya tahu mereka ada di sini. Saya hanya harus menemukannya”. Ungkapnya.

Cerro Gordo didirikan pada tahun 1865 dan pernah menjadi kota pertambangan terbesar di California. Tapi begitu lapisan perak mengering, semua orang pergi.

Underwood menceritakan beberapa informasi menyeramkan. Ditempat ini, rata-rata ada satu pembunuhan dalam seminggu saat penambang mabuk berat dan mencari kekayaan pribadi. Sebuah rumor yang beredar menyebutkan perampok kereta dan bank AS, Butch Cassidy, bersembunyi di kota ini untuk sementara waktu.

“Ada cerita bahwa 30 penambang terjebak di salah satu tambang di bawah gedung tempat saya tinggal,” katanya.

“Betapapun suramnya, mereka masih di bawah sana.”

Namun terlepas dari kekayaan sejarah kotanya, Underwood mengatakan dia tidak tertarik menjalankan tur hantu.

“Tetapi jika orang ingin datang dan mencari hantu, itu masalah mereka,” tulisnya di Reddit, menjawab pertanyaan dari pengguna.

“Beberapa 100 persen yakin ada sejarah paranormal di sini, beberapa berpikir itu palsu. Saya tidak ingin memaksakan satu atau lain cara. Orang bisa melakukan apa yang mereka inginkan begitu di sini.”

Pada tahun 2018, seorang teman mengirim pesan kepada Underwood menanyakan apakah dia ingin membeli kota hantu. Setelah memeriksa peta situs dan gambar kota tua yang ditinggalkan, dia mendesak beberapa investor dan mereka membelinya.

Rencananya adalah memulihkan kota, sehingga orang bisa datang dan tinggal dan menikmati kedamaian dan kesunyian. Ada 22 gedung, termasuk gereja, hotel dan toko umum.

“Menurut saya bagian dari keindahan kota adalah ruang dan keheningan, jadi selalu ingin menyadari berapa banyak orang yang ada di sini setiap saat,” tulisnya.

“Tapi saya pikir akan sangat keren membiarkan orang tinggal di beberapa bangunan aslinya.”

Ia  mendokumentasikan petualangannya di YouTube dan Instagram. Rekaman di media sosialnya menunjukkan bahwa dia sendirian disana. “Saya datang ke sini pada pertengahan Maret untuk bertindak sebagai juru kunci,” lanjutnya.