in ,

Mulai 2020, Kamboja Larang Wisatawan Naik Gajah di Taman Kuil Angkor Wat

Sejauh ini, lima dari 14 gajah yang bekerja telah dipindahkan ke hutan komunitas sekitar 40 kilometer (25 mil) dari kuil.

CakapCakapCakap People! Tahun depan, atau tepatnya awal 2020, Kamboja akan mulai memberlakukan larangan mengendarai atau menaiki gajah berkeliling di taman kuil Angkor Wat yang terkenal itu. Demikian disampaikan seorang pejabat setempat pada Jumat, 15 November 2019.

Pemberlakukan larangan mengendarai gajah ini merupakan kemenangan langka bagi para konservasionis yang telah lama mengecam praktik populer itu sebagai sesuatu yang kejam.

View this post on Instagram

🇪🇸Yo soy tan feliz viajando y tomando fotos de absolutamente todo. Luego vuelvo con miles de archivos que después se van al disco duro y me abrumo tanto cuando veo que tengo que revisar tantas fotos, que lo voy aplazando indefinidamente y así se van acumulando viaje tras viaje, disco duro tras disco duro. Y a veces pasan años antes de venir a encontrarme con alguna que me guste y que ni me acordaba que había tomado. Este fue el caso con esta y muchas más de Angkor Wat a principios del 2017! Pero que lindo es abrir una carpeta y volver a revivir los viajes tan lindos que por alguna razón se van quedando en la parte de atras de la memoria… . . . 🇺🇸I am sooo happy traveling and taking pictures of absolutely everything. Then I come come with thousands of files that then go to the hard drive and I get so overwhelmed when I see I have to review so many photos, that I keep postponing it indefinitely. And thus they accumulate trip after trip, hard drive after hard drive. And sometimes years go by before I run into one that I like and that I didn't even remember I had taken. That was the case with this one and many more of Angkor Wat from early 2017! But how nice it is to open a folder and remember a beautiful trip that for some reason was left in the back of my memory . . . #angkorwat #cambodiavisit #cambodia #angkortemples #siemreap #phnompenh #bayontemple #angkorthom #siemreaptrip #beautifulcambodia #angkor #siemreapmoments #visitseasia #unescoworldheritage #beautifulcambodia #explorecambodia #cambodiatrip #cambodiatravel #travelcambodia  #visitcambodia  #cambodiaphotos  #igerscambodia #theglobewanderer  #iatiporelmundo #travelphoto #travelbug #traveldeeper  #traveller  #letsexplore

A post shared by Historias de mis viajes ✨ (@storiesofmytrips) on

Seperti diketahui, kompleks arkeologi Angkor di Siem Reap utara menarik sebagian besar wisatawan asing — yang mencapai enam juta orang pada tahun 2018 — dan banyak yang memilih untuk naik gajah di sekitar kuil kuno tersebut.

Tetapi wahana ini “akan berakhir pada awal 2020”, kata Long Kosal, juru bicara Otoritas Apsara, pengelola taman Kuil Angkor Wat.

“Menggunakan gajah untuk bisnis sudah tidak layak lagi,” katanya kepada AFP. Ia juga menambahkan bahwa beberapa hewan [gajah] itu “sudah tua”.

Sejauh ini, lima dari 14 gajah yang bekerja telah dipindahkan ke hutan komunitas sekitar 40 kilometer (25 mil) dari kuil.

“Mereka [para gajah] akan menjalani kehidupan alami mereka di sana,” kata Kosal.

Perusahaan yang memiliki gajah akan terus merawat mereka, tambahnya.

Ilustrasi gajah. [Foto: Pixabay]

Kamboja telah lama mendapat kecaman dari sejumlah kelompok hak hewan, lantaran gajah-gajah itu menjadi komoditas yang ditawarkan untuk dikendarai atau dinaiki bagi para wisatawan. Selain Kamboja, praktik ini juga terlihat di negara tetangga seperti Thailand, Vietnam dan Laos.

Gajah-gajah itu sakit selama pelatihan dan kelompok-kelompok hak asasi manusia menuduh para pawang mempekerjakan mereka secara berlebihan.

Pada tahun 2016, seekor gajah betina mati di pinggir jalan setelah membawa wisatawan di sekitar kompleks kuil Angkor Wat dalam cuaca yang sangat panas. Gajah itu diketahui telah bekerja sekitar 45 menit sebelum akhirnya pingsan.

THE JAKARTA POST

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Loading…

0

Comments

0 comments

Joker Diprediksi Melampaui USD 1 Miliar, Cetak Sejarah Global Box Office sebagai Film Peringkat R

Masuk Angin Duduk? Ringankan dengan Bahan-bahan Alami Berikut Ini!