Majalah MAD Bakal Berhenti Terbit Setelah 67 Tahun

MAD menjadi salah satu majalah satir terakhir yang masih terbit di Amerika Serikat.

by Siti Nurhajaiti July 5, 2019, 7:50 pm 15.3k Views

CakapCakap – Majalah satir terkenal yang menampilkan wajah berbintik-bintik Alfred E. Neuman akan berhenti menerbitkan materi baru kecuali edisi spesial akhir tahun, kata pemilik DC dalam email.

Melansir Bloomberg, Jumat 5 Juli 2019, dalam beberapa minggu, publikasi majalah dua bulanan ini hanya akan menampilkan konten MAD vintage dan dijual di toko komik. Majalah akan tetap dikirimkan ke pelanggan, dan DC akan terus menerbitkan buku-buku MAD dan koleksi khusus.

Sampul majalah MAD ditampilkan selama pameran. (Fotografer: Andrew Welsh-Huggins / AP)

“Bekerja di MAD adalah mimpi masa kecil yang menjadi kenyataan. MAD adalah lembaga dengan sejarah yang kaya, ”tulis mantan editor Allie Goertz di Twitter. “Majalah inilah yang menginformasikan hampir setiap komedian dan penulis yang saya (dan mungkin Anda) kagumi.”

MAD menjadi salah satu majalah satir terakhir yang masih terbit. Spy, sebuah majalah bulanan yang didirikan dan diedit oleh Graydon Carter dan Kurt Anderson, ditutup pada 1998. Onion berhenti terbit cetak pada 2013, meskipun masih eksis menghibur secara online dan di media sosial.

“Saya sangat sedih mendengar bahwa setelah 67 tahun, Majalah MAD berhenti terbit,” tweet komedian ‘Weird Al’ Yankovic, yang menjabat sebagai editor tamu pertama MAD pada tahun 2015.” “Selamat tinggal kepada salah satu lembaga Amerika terbesar sepanjang masa. “

I am profoundly sad to hear that after 67 years, MAD Magazine is ceasing publication. I can’t begin to describe the impact it had on me as a young kid – it’s pretty much the reason I turned out weird. Goodbye to one of the all-time greatest American institutions. #ThanksMAD pic.twitter.com/01Ya4htdSR

— Al Yankovic (@alyankovic) July 4, 2019

Presiden Donald Trump membandingkan calon presiden dari Partai Demokrat, Pete Buttigieg, dengan Neuman yang cengeng dalam wawancara bulan Mei dengan Politico. Mungkin sebagai tanda relevansi majalah yang memudar, walikota berusia 37 tahun itu mengatakan dia tidak tahu apa yang sedang dibicarakan Trump.

“Aku akan jujur, aku harus mencari tahu di Google mengenai hal itu,” katanya. “Saya kira itu hanya hal generasi. Saya tidak mendapatkan referensi. “