Lebih Dekat dengan Meulaboh, Kota Kelahiran Sang Pahlawan Nasional Teuku Umar

CakapCakap – Pernah dengar nama kota Meulaboh Cakap People? Tempat tersebut letaknya ada di Pulau Sumatra atau 245 km dari kota Banda Aceh. Nama Meulaboh diyakini berhubungan dengan letaknya yang dekat dengan laut serta bisa ‘dilaboh pukat’ atau dimanfaatkan untuk melabuhkan kapal.

Kota tersebut telah berdiri sedari 402 silam, terhitung kala Sultan Saidil Mukammil atau Sultan dari Kerajaan Aceh Darussalam naik ke tahta. Sehingga banyak fakta-fakta menarik dari kota Meulaboh. Berikut daftarnya.

1. Topi tradisional

Ikon kabupaten Aceh Barat ialah kupiah meukeutop yang merupakan topi tradisional serta umumnya dipakai sebagai pelengkap busana adat yang dipakai para pria. Menurut sejarah, topi kebesaran tersebut sering dikenakan oleh Teuku Umar. Warna dasarnya adalah merah dan kuning.

Warna merah melambangkan kepahlawanan dan kuning berarti kerajaan atau negara. Secara keseluruhan ada 4 bagian di topi tersebut, yakni pertama berarti hukum, kedua melambangkan adat, ketiga kanun, serta bagian ke-4 berarti reusam.

2. Memiliki masjid termegah

Great Mosque Baitul Makmur atau Masjid Agung Baitul Makmur merupakan masjid termegah dan terbesar yang terletak di kawasan pantai barat Kota Meulaboh. Gaya arsitektur yang diadopsi ialah dari Asia, Timur Tengah, dan Aceh.

Masjid ini memiliki ciri khas berupa 3 kubah utama yang diapit oleh 2 kubah menara air ukuran kecil. Seluruh kubah memiliki bentuk bulat lancip, khas perkawinan antara gaya arsitektur Asia dan Timur Tengah.

3. Pulau kecil yang berpasir putih

Salah satu pulau yang ada di Meulaboh ialah pulau Gosong. Ia merupakan pulau kecil tidak berpenghuni. Hanya ada satu komponen di pulau itu, yakni pasir. Sehingga hanya komponen tersebut yang jadi daya tarik utama.

Warna pasir yang bersih dan putih serta dikelilingi lautan biru membuatnya menciptakan gradasi warna air laut yang menawan.

4. Kopi khop

Jenis kopi ini mempunyai keunikan tersendiri dalam hal penyajian. Ia dihidangkan dengan gelas terbalik. Filosofi penyajian kopi ini berasal dari kebiasaan masyarakat Aceh yang berlama-lama ketika minum kopi.

Apabila disajikan dengan gelas terbalik maka kopi akan lebih aman dari debu dan menjaga kadar asamnya. Sebab kopi dengan gelas terbuka kadar asamnya akan lebih cepat meningkat, yang mana hal tersebut tak baik bagi kesehatan.

Itulah beberapa keindahan kota Meulaboh Cakap People, tampaknya berkunjung ke sana akan sangat mengasyikkan.