in ,

Kasus Baru Melonjak, Jepang Kini Khawatir Gelombang Kedua COVID-19

Jumlah kasus baru melonjak di beberapa bagian negara, termasuk Ibu Kota Tokyo, sejak darurat nasional dicabut pekan ini.

CakapCakapCakap People! Jepang baru saja mencabut status darurar nasionalnya pada Senin, 25 Mei 2020. Namun, kini kekhawatiran akan gelombang kedua pandemi COVID-19 di Jepang semakin meningkat setelah jumlah kasus baru melonjak di beberapa bagian negara, termasuk Ibu Kota Tokyo, sejak darurat nasional dicabut pekan ini.

Menurut Kyodo News yang dikutip oleh Anadolu Agency, Sabtu, 30 Mei 2020, lonjakan kasus infeksi COVID-19 yang mengkhawatirkan terjadi di Kota Kitakyushu, Provinsi Fukuoka, dengan lebih dari 40 kasus dikonfirmasi dalam waktu kurang dari seminggu.

Ilustrasi: Suasana di Tokyo setelah pandemi COVID-19 melanda. (Foto: DAVID MAREUIL – Anadolu Agency )

Wali Kota Kitakyushu Kenji Kitahashi mengatakan kota itu berada di tengah gelombang kedua setelah kasus-kasus baru muncul seusai jeda selama lebih dari tiga minggu.

Otoritas terkait mengatakan kota itu tidak memiliki kasus baru dari 30 April hingga 22 Mei, tetapi 43 kasus baru infeksi COVID-19 kini dikonfirmasi hanya dalam enam hari dan 21 di antaranya dalam satu hari.

Kementerian Kesehatan Jepang mengatakan tim tanggap darurat telah dikirim ke Kitakyushu untuk meninjau situasi dan menerapkan tindakan yang diperlukan.

Di Tokyo, pihak berwenang melaporkan lebih dari 10 kasus COVID-19 selama tiga hari berturut-turut setelah penurunan dalam beberapa minggu terakhir.

Sebanyak 15 kasus baru dikonfirmasi di Tokyo pada Kamis, termasuk sembilan di satu rumah sakit yang sama.

Kasus-kasus baru itu membuat total kasus COVID-19 di Jepang menjadi 16.683, dengan 867 kematian.

Kuil Sensoji di distrik Asakusa Tokyo. Suasana dalam foto ini diambil pada 25 April 2020. Tempat ini biasanya dipadati oleh para wisatawan asing. [Foto Soochiro Koriyama/Bloomberg]

Lonjakan kasus COVID-19 terjadi hanya beberapa hari setelah Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe mengakhiri keadaan darurat pada Senin, 25 Mei 2020.

Namun, dalam pidato yang disiarkan televisi, Abe memperingatkan bahwa keputusan itu tidak berarti virusnya hilang atau infeksi menjadi nol.

“Pertarungan kami melawan virus akan berlanjut,” ujar dia.

Sementara itu, kasus virus corona yang menyebabkan penyakit COVID-19 ini telah menjangkiti sebanyak lebih dari enam juta orang di seluruh dunia saat ini dan merenggut nyawa lebih dari 367 ribu akibat virus tersebut saat artikel ini diturunkan.

Comments

One Ping

  1. Pingback:

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Loading…

0

Comments

0 comments

Update COVID-19 di RI [30 Mei]: Tak Ada Kasus Baru di 10 Provinsi, Total Pasien Positif 25.773 Orang

Cara Membuat Ketupat Enak, Padat, dan Tahan Lama