Siti Nurhajaiti
CakapCakap – Cakap People! Meskipun berbulan-bulan terjadi aksi protes, Hong Kong adalah kota paling mahal di dunia untuk hidup dalam kemewahan. Demikian menurut sebuah penelitian yang dilakukan oleh Julius Baer Group Ltd, bank swasta di Swiss, yang dirilis pada Kamis, 16 Januari 2020.
Penelitian yang dilakukan ini adalah dengan menelaah kota-kota termahal di dunia dari berbagai objek barang dan jasa mewah, mulai dari rumah, jasa pelatih pribadi, hingga wiski.
Asia Mendominasi Daftar Kota Termahal di Dunia
Faktanya, empat dari lima kota termahal di dunia berada di Asia — Shanghai menempati urutan 2, Tokyo di posisi 3 dan Singapura di tempat ke-5 — berdasarkan peringkat barang dan jasa mewah di 28 kota di dunia. New York adalah outlier peringkat atas yang menduduki peringkat ke-4.
Harga properti telah jatuh di Hong Kong pada tahun 2019, tetapi kemewahan lainnya sama mahalnya dengan kota yang sering disebut dalam 10 besar untuk kategori seperti santapan mewah dan mobil mewah.
Tetapi jika orang kaya menginginkan barang murah di Asia, mereka harus pergi ke Mumbai, India, yang merupakan kota termurah dari 28 kota yang diteliti.
Tarif pajak lokal yang tinggi membuat Rio de Janeiro — kota terbesar kedua di Brazil — menjadi kota metropolis termahal di dunia dalam lima dari 18 kategori, menurut Global Wealth and Lifestyle Report 2020 yang diterbitkan oleh Julius Baer, bank asal Swiss.
Terlepas dari itu, Hong Kong tetap menjadi kota paling mahal di dunia secara keseluruhan.
Laporan tersebut menggarisbawahi ruang lingkup kemewahan yang tumbuh di antara orang-orang kaya di dunia ketika ketegangan meningkat di beberapa negara karena kesenjangan antara orang kaya dan orang lain.
Ketimpangan yang melebar di Hong Kong, dipicu oleh pajak yang rendah, telah memicu kerusuhan terburuk di kota itu sejak Hong Kong kembali ke pemerintahan Cina pada tahun 1997, dan kota itu mungkin akan jatuh dalam peringkat masa depan setelah berbulan-bulan mengalami kerusuhan yang memakan korban pada ekonomi.
Dalam laporan tersebut, Nicolas de Skowronski, kepala solusi manajemen kekayaan di Julius Baer mengatakan bahwa gagasan tentang kemewahan sebelumnya terdiri atas kepemilikan barang mewah seperti tas tangan atau mobil sport.
“Sekarang [gagasan itu] telah berubah menjadi kategori luas yang mencakup layanan dan pengalaman, dari santapan mewah hingga tren gaya hidup baru seperti kesehatan,” ujar Nicolas, seperti dikutip dari BLOOMBERG, Jumat, 17 Januari 2020.
Paris Adalah Tempat Makan Termahal
Meskipun merupakan rumah dari masakan haute, Paris adalah kota paling mahal di dunia untuk santapan lezat. Ini menjadikannya kota termahal ke-12 di dunia dan termahal keempat di Eropa setelah London (7), Zurich (9) dan Monako (10).
Sementara Eropa “menawarkan nilai keseluruhan terbaik untuk barang-barang kelas atas”, dalam kata-kata Julius Baer, properti mahal berarti kotanya mahal bahkan untuk yang terkaya sekalipun.
Monaco memiliki harga real estat tertinggi di dunia, yaitu seharga USD 1 juta hanya untuk membeli 16 meter persegi, menurut Laporan Kekayaan Knight Frank.
Vancouver Adalah Kota Termurah Di Amerika
Hanya tiga kota di Amerika Serikat yang melakukan pemangkasan: New York (4), Los Angeles (6) dan Miami (13). Amerika Selatan, sebaliknya memiliki pasar barang mewah yang jauh lebih kecil.
Oleh karena itu, harga tidak mahal untuk orang kaya di kota-kota seperti Mexico City (18) dan Rio de Janeiro (16), di mana suite hotel dan jamuan pernikahan menjadi murah.
Nilai terbaik dapat ditemukan di Vancouver, di mana lebih dari setengah dari 20 barang mewah dalam indeks Julius Baer berada di bawah harga rata-rata global. Kota Kanada menempati urutan ke 21 dalam daftar global dan kota termurah di Amerika. Demikian seperti dilansir dari FORBES, Jumat, 17 Januari 2020.
Pingback:Ratusan Juta Orang China Bersiap Lakukan Perjalanan Tahun Baru Imlek, Kekhawatiran Infeksi Virus Corona Meningkat - CakapCakap
Pingback:10 Penumpang Kapal Pesiar Ini Dinyatakan Positif Terkena Virus Corona di Jepang - CakapCakap