Inilah Daftar Harga Vaksin COVID-19 Potensial yang Dikembangkan Sinopharm, Moderna dan Pfizer

CakapCakap – Cakap People! Vaksin virus corona potensial yang sedang dikembangkan oleh unit dari China National Pharmaceutical Group (Sinopharm) nantinya bakal dipasarkan dengan harga tidak lebih dari 1.000 yuan (144,27 dolar AS) atau sekitar Rp 2,16 juta untuk dua suntikan. Demikian media pemerintah setempat menginformasikan pada hari Selasa, 18 Agustus 2020 yang mengutip pernyataan Chairman Sinopharm, Liu Jingzhen.

Sinopharm mengatakan vaksin eksperimental buatan mereka bisa siap untuk digunakan publik pada akhir tahun 2020 ini.

Vaksin virus corona Sinopharm telah memasuki uji klinis tahap akhir atas manusia di Uni Emirat Arab untuk mengumpulkan bukti kemanjuran guna mendapatkan persetujuan akhir.

“(Vaksin) ini tidak akan dihargai terlalu tinggi. Diperkirakan harganya beberapa ratus yuan untuk satu suntikan, dan untuk dua tembakan, harganya harus kurang dari 1.000 yuan,” kata Liu kepada Guangming Daily seperti dilansir Reuters.

Hanya saja, Liu tidak menyebutkan, apakah program asuransi nasional dari Pemerintah China akan menutupi sebagian biaya vaksin untuk konsumen. Atau, apakah itu bisa masuk dalam skema vaksinasi gratis Pemerintah China.

China National Biotec Group (CNBG), unit Sinopharm, telah memindahkan dua strain vaksin menggunakan metode yang sama ke dalam uji coba pada manusia. Pabrik mereka di Wuhan dan Beijing bisa memproduksi lebih dari dua juta dosis setiap tahun.

Pemerintah dan produsen obat di seluruh dunia sedang berlomba-lomba untuk mengembangkan vaksin COVID-19. Lebih dari 200 kandidat sedang dalam pengembangan, termasuk lebih dari 20 dalam uji klinis terhadap manusia.

Sementara Moderna Inc mengatakan awal bulan ini, volume yang lebih kecil dari vaksin eksperimentalnya mereka bakal dibanderol dengan harga 32 dolar AS hingga 37 dolar AS per dosis atau berkisar Rp 480.000-Rp 555.000 per dosis.

Bulan lalu, Pemerintah Amerika Serikat (AS) telah mencapai kesepakatan untuk vaksin eksperimental yang dikembangkan oleh Pfizer dan mitranya BioNTech SE, yang cukup untuk menyuntik 50 juta orang di Amerika Serikat, dengan harga sekitar 40 dolar AS per orang atau sekitar Rp 600.000 per orang.