in

Guys Catat! 5 Hal Ini Nggak Bisa Jadi Patokan Menilai Seseorang

Diperlukan pandangan yang luas dan pikiran yang terbuka untuk bisa menilai seseorang dengan benar. Terkadang butuh identifikasi khusus dan survey mendalam untuk bisa kenal dan memahami karakter orang tersebut. Jadi kalo Sobat Millennials Cakapcakap mau menilai seseorang, lebih baik hindari terburu-buru mengambil kesimpulan. Apalagi kesimpulan tersebut hanya berdasarkan hal yang kamu lihat secara dangkal dibawah ini.

1. Omongannya

Kamu nggak bisa jamin orang yang bicaranya lemah lembut berarti juga punya hati yang baik dan perilaku yang sopan. Gaya berbicara bisa dipelajari sehingga orang bisa sangat mudah bertutur manis demi mendapatkan simpati dan kepercayaan dari orang lain. Dan belum tentu orang yang berbicara kasar adalah orang yang pemarah dan jahat. Semuanya nggak bisa diukur hanya dari gaya bicaranya saja lho. Jadi jangan bilang kalo tetanggamu yang berbicara kasar itu adalah orang yang jahat ya.

Omongan seseorang bukan patokan kepribadiannya via Annida Online.

2. Latar belakang keluarga

Ada pepatah yang bilang kalo buah jatuh nggak jauh dari pohonnya. Tapi jangan ditelan mentah-mentah kalo ada orang tua jahat berarti semua anaknya sama jahatnya. Malah ada orang dengan jabatan tinggi dan terpandang tapi punya anak nakal. Tapi ada juga anak dari preman yang ternyata malah dekat dengan agama. Jadi menilai seseorang nggak bisa dilihat dari bagaimana keluarga besarnya karena kita nggak tahu perjalanan hidup seseorang.

3. Penampilan fisik

Memang yang paling sering dilirik adalah penampilan fisik sebagai standar utama karakter seseorang. Padahal belum tentu orang yang kucel itu orang yang jahat lho. Justru ada yang berdasi dan berpenampilan mewah ternyata penipu ulung. Jadi jangan buru-buru menghakimi teman-temanmu yang punya penampilan aneh sebagai orang yang aneh juga. Karena penampilan hanyalah cangkang yang bisa dimodifikasi sesuai dengan kemauan mereka untuk tujuan tertentu.

Apa yang tampak dari l;uar bukan jaminan via Tema Kita.

4. Prestasi akademik

Orang yang punya prestasi akademik bagus belum tentu punya jiwa sosial yang baik. Kebaikan seseorang nggak bisa diukur dari seberapa pintar dia di bidang akademisi. Ada mahasiswa yang terlihat biasa saja nilai akademiknya ternyata jauh lebih sopan dan murah hati. Jadi kesimpulannya orang pintar belum tentu baik.

5. Kekayaan

Berhenti mengambil kesimpulan tentang orang kaya yang selalu baik hati. Kata “selalu” ini biasanya ditelan oleh banyak orang yang berpotensi sebagai penjilat. Jadi kamu nggak bisa bilang semua orang kaya itu baik ya. Kekayaan nggak bisa ngasih kita kesimpulan pasti apakah orang tersebut baik atau nggak. Malah ada orang kaya yang pelit dan angkuh karena sombong dengan kekayaannya dan ini sama sekali nggak boleh ditiru. Justru ada juga yang hidupnya biasa aja tapi malah sangat dermawan dan punya sifat sosial yang tinggi.

Karakter orang memang berbeda-beda jadi nggak bisa serta merta dinilai dari luarnya aja. Hal-hal yang tampak belum tentu mencerminkan hati seseorang karena isinya hanya dia yang tahu. Sobat Millennials Cakapcakap perlu mengenali lebih dekat seseorang untuk bisa ngasih penilaian tentang orang tersebut. [ED/RM]

This post was created with our nice and easy submission form. Create your post!

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Loading…

0

Comments

0 comments

Meski Terkesan Biasa, 5 Aplikasi Ini Nggak Cocok untuk Anak-anak

Pengen Gunakan Boks Motor Buat Mudik? Ini Tips Memilihnya