in ,

Francesca Albanese: 63 Negara Terlibat dalam Genosida yang Dilakukan Israel di Gaza

Simak selengkapnya!

CakapCakapCakap People! Fransesca Albanese, Pelapor Khusus Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk wilayah pendudukan Palestina, menuding sejumlah negara terlibat dalam genosida yang dilakukan Israel di Jalur Gaza. Dalam laporan terbarunya berjudul “Gaza Genocide: A Collective Crime” yang dipresentasikan di Sidang Umum PBB pada Selasa, 28 Oktober, ia menyerukan pembentukan sistem multilateral baru agar kejahatan serupa tak kembali terjadi.

Menurut laporan Al Jazeera, Albanese menyampaikan paparannya secara daring dari Yayasan Desmond dan Leah Tutu di Cape Town, Afrika Selatan. Ia menggambarkan Gaza sebagai wilayah yang “dicekik, dilaparkan, dan dihancurkan.” Laporan setebal 24 halaman itu menelusuri peran 63 negara dalam tindakan Israel di Gaza dan Tepi Barat serta menuduh sistem multilateral dunia gagal secara moral dan politik.

Francesca Albanese: 63 Negara Terlibat dalam Genosida yang Dilakukan Israel di Gaza
Francesca Albanese. Dok. PBB

“Melalui tindakan melanggar hukum dan kelalaian yang disengaja, terlalu banyak negara telah melukai, mendanai, dan melindungi apartheid militer Israel, memungkinkan proyek kolonial pemukimnya berkembang menjadi genosida, kejahatan tertinggi terhadap rakyat asli Palestina,” kata Albanese.

Perlindungan Diplomatik AS

Dalam laporannya, Albanese menyebut genosida di Gaza terjadi akibat jaringan dukungan internasional yang luas, mulai dari perlindungan diplomatik, kerja sama militer, hingga hubungan dagang. Ia menyoroti bagaimana forum-forum internasional yang seharusnya menjaga perdamaian justru menjadi pelindung bagi pelaku kejahatan.

Laporan itu menyoroti Amerika Serikat yang disebut memberikan “perlindungan diplomatik” kepada Israel dengan memanfaatkan hak veto di Dewan Keamanan PBB sebanyak tujuh kali dan mengendalikan negosiasi gencatan senjata. Negara-negara Barat lainnya dituding memperkuat “keseimbangan semu” dengan abstain, menunda, atau melemahkan rancangan resolusi.

Keterlibatan Barat dan Arab

Menurut laporan tersebut, banyak negara tetap memasok senjata kepada Israel meski bukti genosida terus meningkat. Albanese menyoroti langkah Kongres AS yang mengesahkan paket bantuan pertahanan senilai US$ 26,4 miliar ketika Israel mengancam menyerbu Rafah yang sebelumnya disebut sebagai “garis merah” oleh pemerintahan Presiden Joe Biden.

Laporan itu juga menuding Jerman sebagai eksportir senjata terbesar kedua ke Israel selama perang, dengan pasokan mulai dari kapal fregat hingga torpedo. Inggris dilaporkan telah melakukan lebih dari 600 misi pengintaian udara di atas Gaza sejak perang pecah pada Oktober 2023.

Albanese juga menyinggung keterlibatan negara-negara Arab dan Muslim yang menandatangani kesepakatan normalisasi hubungan dengan Israel melalui mediasi Amerika Serikat. Ia menyoroti Mesir yang tetap menjaga hubungan keamanan dan ekonomi, termasuk kerja sama energi, sekaligus menutup perlintasan Rafah selama perang berlangsung.

Serangan terhadap PBB

Albanese turut menyoroti sanksi yang dijatuhkan Amerika Serikat terhadap dirinya pada awal tahun ini, yang membuatnya tak dapat hadir langsung di New York. “Langkah-langkah ini merupakan serangan terhadap PBB sendiri, terhadap independensinya, integritasnya, dan jiwanya. Jika dibiarkan, sanksi ini akan menjadi paku terakhir bagi sistem multilateral,” ujarnya.

Sementara itu, menurut laporan Middle East Eye, pada Rabu lalu Israel kembali melancarkan serangan udara besar-besaran di Gaza selama gencatan senjata, menewaskan lebih dari 100 warga Palestina dengan hampir separuhnya anak-anak. Hamas membantah tudingan Israel bahwa pihaknya melanggar perjanjian dan menegaskan telah mematuhi seluruh ketentuannya. Dalam tiga pekan terakhir, sebanyak 211 warga Gaza tewas sejak gencatan senjata diberlakukan.

 

SUMBER ARTIKEL

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Inilah Fakta-fakta Pelecehan Pangeran Andrew yang Berujung Pencabutan Gelar

Inilah Fakta-fakta Pelecehan Pangeran Andrew yang Berujung Pencabutan Gelar