in ,

Biden Bakal Gelar Pembicaraan via Telepon Dengan Presiden Ukraina pada 2 Januari

Washington dan sekutu Eropanya menuduh Rusia mengancam bekas wilayah Soviet yaitu Ukraina dengan invasi baru.

CakapCakapCakap People! Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden dan Presiden Ukraina Volodymr Zelensky akan menggelar pembicaraan via telepon pada Minggu, 2 Januari 2022. Hal itu sudah dikonfirmasi oleh kedua belah pihak, setelah Biden memperingatkan Presdien Rusia Vladimir Putin tentang tanggapan kerasnya terhadap setiap invasi Rusia ke negara Eropa timur itu.

Melansir Straits Times, dalam pembicaraan itu nantinya, Biden akan “menegaskan kembali dukungan AS untuk kedaulatan dan integritas teritorial Ukraina, membahas pembangunan militer Rusia di perbatasan Ukraina, dan meninjau persiapan untuk keterlibatan diplomatik yang akan datang untuk membantu meredakan situasi di kawasan itu,” kata seorang pejabat Gedung Putih, Jumat, 31 Desember 2021.

Presiden AS Joe Biden berbicara di telepon dengan Presiden Rusia Vladimir Putin, dari kediamannya di Wilmington, Delaware, pada 30 Desember 2021. [Foto: EPA-EFE]

Zelensky mentweet: “Menantikan untuk berbicara kembali dengan @POTUS hari Minggu ini untuk mengoordinasikan langkah-langkah kami demi perdamaian di Ukraina dan keamanan di Eropa.”

Washington dan sekutu Eropanya menuduh Rusia mengancam bekas wilayah Soviet yaitu Ukraina dengan invasi baru.

Sekitar 100.000 tentara Rusia berkumpul di dekat perbatasan negara itu, di mana Putin telah merebut wilayah Krimea pada tahun 2014 dan dituduh mengobarkan perang separatis pro-Rusia yang meletus pada tahun yang sama di timur.

Moskow menggambarkan kehadiran pasukan sebagai perlindungan terhadap ekspansi NATO, meskipun Ukraina belum ditawari keanggotaan dalam aliansi militer.

Ilustrasi bendera Amerika Serikat. [Foto via Pixabay]

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken berbicara pada hari Jumat dengan kepala NATO Jens Stoltenberg; setelah itu, Blinken mendesak Rusia untuk “terlibat secara bermakna” dengan pembicaraan yang akan datang mengenai kebuntuan yang tegang antara Moskow dan Ukraina yang didukung Barat.

Stoltenberg mengatakan bahwa NATO “bersatu” dan “siap untuk berdialog.”

Dorongan diplomatik terbaru datang satu hari setelah Biden pada hari Kamis memperingatkan Putin agar tidak menyerang Ukraina, sementara pemimpin Kremlin mengatakan sanksi anti-Moskow akan menjadi “kesalahan besar.”

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Loading…

0

Comments

0 comments

Analisis Inggris: Risiko Rawat Inap Varian Omicron Adalah Sekitar Sepertiga Delta

Filipina Perketat Pembatasan di Tengah Gelombang Baru Kasus COVID-19