Australia Mencetak 400 Juta Lembar Uang Kertas Dengan Kesalahan Ketik alias Typo

CakapCakap – Cakap People! Uang kertas Australia yang paling banyak beredar saat ini memiliki kesalahan ketik alias typo.

Melansir Bloomberg, Jum’at, 10 Mei 2019, hal itu terlihat pada lembar uang kertas A$50 (US$34,9) yang dirilis Oktober lalu. Di dalam uang kertas itu terdapat kesalahan ketik pada kata “Responsibility”. 

Have you spotted the typo in Australia’s new $50 bills yet? #ausbiz #ausecon pic.twitter.com/1ttjVwhTs7

— TicToc by Bloomberg (@tictoc) May 9, 2019

Pada lembar uang kertas tersebut terdapat catatan yang menampilkan potret anggota parlemen perempuan pertama Australia, Edith Cowan, dan kesalahan itu muncul dalam mikroprint yang menampilkan kutipan pidato pertamanya kepada Parlemen Australia Barat. Kata “Responsibility” itu tertulis “Responsiblty”, dimana tidak memiliki huruf “i”.

Jika dilihat dengan mata “telanjang”, kekurangan huruf itu mungkin akan tampak sulit diketahui. Namun, kesalahan ketik itu ditemukan oleh pengamat yang jeli dan teliti melihat lembaran uang kertas tersebut.

Stasiun radio Triple M Australia, Kamis, 9 Mei 2019 mengunggah foto close-up catatan itu di akun Instagram-nya, yang menunjukkan kesalahan ketik tersebut.

View this post on Instagram

After a hot tip from the @triplemmelb family, we’ve found the spelling mistake on the new $50 note! #BreakingNews

A post shared by Hot Breakfast (@mmmhotbreakfast) on May 8, 2019 at 2:36pm PDT

Dari CNN, merespon temuan itu, Bank sentral Australia, Reserve Bank of Australia (RBA) menjelaskan bahwa telah mengetahui kesalahan ketik itu pada Desember tahun lalu. Menurut RBA, ejaan yang salah itu akan diperbaiki pada cetakan berikutnya yang akan dilakukan sekitar pertengahan 2019 ini.

Meski terdapat salah ketik pada lembar uang kertas itu, pihak RBA menyatakan bahwa uang kertas itu tetap bisa digunakan sebagai alat pembayaran yang sah dan tidak mengurangi validitas dan fungsi uang tersebut.

“Uang kertas ini adalah alat pembayaran yang sah dan dapat terus digunakan seperti biasa. Tidak mempengaruhi validitas dan fungsionalitasnya dengan cara apa pun,” kata seorang juru bicara dalam sebuah pernyataan kepada CNN. “Kami telah meninjau proses kami untuk mengantisipasi kemungkinan kesalahan seperti itu terjadi di masa depan.”

Menurut RBA, dari sekitar 400 juta lembar uang baru yang tercetak dengan kesalahan ketik itu, 46 juta lembar diantaranya telah beredar. Nilai total uang kertas yang beredar adalah sekitar A$2,3 miliar (US$1,6 miliar), atau sekitar Rp22,4 triliun.

Source: Bloomberg dan CNN