in ,

Inilah Daftar 10 Tokoh yang Dapat Gelar Pahlawan Nasional Tahun Ini

Siapa saja 10 tokoh yang mendapat gelar pahlawan nasional?

CakapCakapCakap People! Presiden RI Prabowo Subianto mengumumkan 10 tokoh yang mendapat gelar pahlawan nasional di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, bertepatan dengan peringatan Hari Pahlawan Nasional, Senin, 10 November 2025.

Penetapan ini didasarkan atas Keputusan Presiden RI No 116/TK Tahun 2025 tentang Penganugerahan Gelar Pahlawan Nasional. Salah satu tokoh yang mendapatkan gelar pahlawan nasional adalah Marsinah, seorang aktivis buruh yang perjuangannya terus dikenang.

Inilah Daftar 10 Tokoh yang Dapat Gelar Pahlawan Nasional Tahun Ini
Presiden ke-4 Indonesia, Abdurrahman Wahid atau Gus Dur.(Indonesian Embassy in the Netherlands)

Berikut daftar 10 tokoh yang mendapat gelar pahlawan nasional tahun ini beserta profilnya, dirangkum dari detikcom.

1. Abdurrahman Wahid

Abdurrahman Wahid atau yang akrab disapa Gus Dur adalah Presiden Indonesia keempat dari tahun 1999 hingga 2001. Gus Dur dikenal sebagai sosok yang unik karena dalam dirinya melekat berbagai predikat, baik sebagai pemimpin ormas terbesar, pejuang demokrasi, tokoh intelektual papan atas, tokoh LSM, tokoh pluralisme, maupun sebagai tokoh agama (kiai).

2. Jenderal Besar TNI Soeharto

Soeharto adalah Presiden kedua Republik Indonesia, menjabat selama 32 tahun, dari tahun 1967 hingga 1998. Ini menjadikannya presiden dengan masa jabatan terlama dalam sejarah Indonesia.

Soeharto memulainya karir militernya sebagai sersan tentara KNIL, kemudian komandan PETA, komandan resimen dengan pangkat Mayor dan komandan batalyon berpangkat Letnan Kolonel. Pada tahun 1949, Soeharto memimpin pasukannya merebut kembali kota Yogyakarta dari tangan penjajah Belanda.

Soeharto mengundurkan diri dari jabatannya sebagai presiden setelah gelombang protes dan krisis ekonomi meluas di seluruh Indonesia, yang didorong oleh mahasiswa dan berbagai elemen masyarakat.

Pemberian gelar pahlawan nasional terhadap Soeharto menimbulkan pro dan kontra di kalangan masyarakat. Alasannya, ada banyak peristiwa dan kebijakan di era kepemimpinan Soeharto yang dinilai menimbulkan sejarah kelam di Indonesia.

3. Marsinah

Marsinah adalah aktivis buruh yang memegang peranan penting dalam sejarah perjuangan buruh di Indonesia. Bukan sekadar buruh di masa Orde Baru, dia menjadi simbol perlawanan terhadap ketidakadilan dan penindasan yang sering kali melanda dunia kerja.

Marsinah adalah sosok yang vokal dalam memperjuangkan nasib dan hak dari rekan-rekannya. Ia juga terlibat dalam kegiatan aktivis organisasi buruh Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) unit kerja PT CPS. Namun, nasibnya tragis.

Tragedi keji yang menimpa Marsinah berawal dari unjuk rasa dan pemogokan kerja yang dilakukan oleh Marsinah dan rekannya pada 3-4 Mei 1993. Saat unjuk rasa, mereka mengajukan 12 tuntutan.

Setelah itu, pada tanggal 5 Mei 1993, Marsinah hilang tanpa kabar setelah mengunjungi rumah rekannya. Lalu, pada 8 Mei 1993, jasad Marsinah ditemukan dengan kondisi yang mengenaskan. Diduga, Marsinah dianiyaya karena saat ditemukan, jasadnya penuh dengan luka dan tubuhnya kaku membiru.

4. Mochtar Kusumaatmadja

Mochtar Kusumaatmadja pernah menjabat sebagai Menteri Kehakiman dari tahun 1974 sampai 1978, dan Menteri Luar Negeri dua periode dari tahun 1978 sampai 1988. Ia kerap mewakili Indonesia di PBB dan perundingan-perundingan internasional, terutama mengenai batas darat dan batas laut teritorial.

5. Hajjah Rahmah El Yunusiyah

Rahmah El Yunusiyah yang lahir adalah pendiri Perguruan Diniyah Putri. Ia mendirikan Perguruan Diniyah Putri Padang Panjang pada 1 November 1923 dilatarbelakangi cita-cita dan kepedulian untuk mengangkat harkat dan derajat kaum perempuan.

Di masa revolusi mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia tahun 1945, Rahmah terjun ke medan perjuangan fisik. Ia menjadi Bundo Kanduang dari barisan Sabilillah dan Hizbullah di Sumatera Barat.

6. Jenderal TNI (Purn) Sarwo Edhie Wibowo

Jenderal TNI (Purn) Sarwo Edhie Wibowo merupakan tokoh militer Indonesia. Ia pernah menjabat sebagai Komandan Resimen Komando Angkatan Darat atau RPKAD (sekarang Kopassus) di tahun 1965 dan Gubernur Akademi Militer di tahun 1970.

Sarwo Edhie Wibowo merupakan ayah dari Ani Yudhoyono (istri Susilo Bambang Yudhoyono) sekaligus kakek dari Agus Harimurti Yudhoyono dan Edhie Baskoro Yudhoyono.

7. Sultan Muhammad Salahuddin

Sultan Muhammad Salahuddin (1888-1951 M) merupakan sultan Bima ke-XIV yang memerintah sekitar tahun 1915 sampai 1951. Ia dikenal dengan perjuangannya menentang penjajahan Belanda di Bima. Sultan Muhammad Salahuddin merupakan sosok pemimpin yang bijaksana, pejuang kemerdekaan, dan teladan bagi generasi bangsa.

8. Syaikhona Muhammad Kholil

Syaikhona Muhammad Kholil (1820-1925 M),dikenal sebagai guru dari banyak ulama besar, termasuk pendiri Nahdlatul Ulama KH. Muhammad Hasyim Asy’ari.

Beliau ikut andil melahirkan tokoh-tokoh ulama yang juga pahlawan nasional, seperti Hadratussyekh KH M. Hasyim Asy’ari, KHR As’ad Syamsul Arifin, KH Abdul Wahab Chasbullah.

9. Tuan Rondahaim Saragih

Tuan Rondahaim Saragih Garingging atau Tuan Rondahaim merupakan sosok pejuang asal Kerajaan Raya, Simalungun, Sumatera Utara (dahulu Pantai Timur Sumatera). Masa perjuangannya terentang dari 1880 hingga 1891.

Awal keterlibatannya dalam perang melawan kolonialisme Belanda, adalah ketika mengetahui pemerintah Belanda membuka perkebunan secara sepihak di wilayah yang dihuni orang Simalungun. Tuan Rondahaim berhasil mengamankan wilayahnya sampai dengan akhir hayatnya.

10. Zainal Abidin Syah (Maluku Utara)

Sultan Zainal Abidin Syah lahir di Soa-Sio, Tidore, pada 15 Agustus 1912. Ia diangkat menjadi Gubernur Irian Barat pertama (sekarang Papua dan Papua Barat) yang menjabat pada tahun 1956-1961.

SUMBER ARTIKEL

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Jarang Sarapan dan Sering Makan Larut? Hati-Hati, Tulang Bisa Melemah

Jarang Sarapan dan Sering Makan Larut? Hati-Hati, Tulang Bisa Melemah