Jati Sunarto
CakapCakap – Cakap People! Benda apa saja yang paling banyak mengandung kuman saat di gym? Ada banyak cara untuk menjaga kesehatan dan kebugaran tubuh. Salah satunya dengan berolahraga di gym atau pusat kebugaran. Namun tanpa disadari saat berolahraga di gym, kamu mungkin terpapar kuman penyebab penyakit.
Jagdish Khubchandani profesor kesehatan masyarakat di New Mexico State University mengatakan beberapa studi menunjukkan bahwa beberapa permukaan yang sering disentuh di pusat kebugaran mungkin mengandung lebih banyak kuman daripada dudukan toilet umum pada umumnya.
“Bakteri yang ditemukan di permukaan pusat kebugaran dapat menyebabkan berbagai masalah, mulai dari infeksi kulit ringan hingga pneumonia hingga septikemia. Untuk partikel virus, dalam kebanyakan kasus, orang mungkin mengalami gejala flu biasa atau gejala seperti flu,” ujarnya seperti dilansir dari Huffington Post.
Lalu, barang-barang apa saja yang paling banyak mengandung kuman di gym? Simak daftar dari identifikasi para ahli berikut ini.
1. Matras Yoga
Ahli mikrobiologi Jason Tetro yang terlibat dalam sebuah studi yang mengamati permukaan di pusat kebugaran. Dia menemukan bahwa permukaan yang paling banyak mengandung kuman adalah yang paling sering digunakan, seperti matras. Pakar yang dikenal sebagai The Germ Guy itu menjelaskan bahwa kuman berkembang biak berdasarkan seberapa sering sesuatu disentuh, luas permukaannya, tekanan yang diberikan, serta tingkat kelembapan kulit dan permukaan yang disentuh.
Sementara untuk mengurangi risiko infeksi, Kelly Reynolds seorang profesor dan ketua Departemen Komunitas, Lingkungan, dan Kebijakan di Zuckerman College of Public Health, Universitas Arizona, menyarankan untuk membawa barang-barang pribadi seperti matras yoga, handuk, dan sarung tangan untuk mengurangi kontak dengan permukaan yang digunakan bersama dan sulit dibersihkan.
2. Exercise Balls
Exercise Balls di pusat kebugaran juga merupakan tempat tersembunyi sarang bakteri dan virus penyebab penyakit. Reynolds bola latihan yang sering kali bertekstur tinggi sehingga sulit didisinfeksi.
Khubchandani merujuk pada penelitian yang menyoroti keberadaan kuman pada bola-bola ini. “Sebuah studi terhadap 16 fasilitas kebugaran di Ohio menemukan bahwa lebih dari sepertiga permukaan dinyatakan positif mengandung bakteri Staphylococcus aureus,” katanya. “Mereka menemukan prevalensi yang tinggi pada bola beban.”
3. Barbel dan Dumbbell
Tetro menambahkan bahwa kuman juga cenderung berada di benda-benda yang mungkin tidak kamu duga, seperti batang dumbbell dan barbel. Di mana orang sering menyentuh permukaannya dan cenderung dengan memberikan banyak tekanan dengan tangan yang basah dan berkeringat.
4. Pegangan Alat Kardio
Pegangan pada treadmill, elliptical, dan sepeda statis juga merupakan penyebab umum penyebaran kuman. “Jika tidak dirawat dengan benar, pegangan alat kardio dapat dengan cepat menjadi vektor penularan,” kata Tetro.
5. Dinding dan Lantai Kamar Mandi
Ruang ganti juga merupakan zona berisiko tinggi. Khubchandani mengatakan dinding dan lantai kamar mandi pun mungkin mengandung jamur, lumut, dan bakteri lainnya. “Sementara orang mungkin berasumsi bahwa air akan membersihkan kuman,” kata Khubchandani.
Seperti yang telah disebutkan, kelembapan justru mendorong pertumbuhan mikroba, jadi perhatikan permukaan yang disentuh saat memulihkan diri setelah berolahraga. Reynolds mengingatkan agar tidak meletakkan tas olahraga di lantai yang kotor. “Kenakan sandal jepit di ruang ganti dan kamar mandi untuk mencegah penularan infeksi jamur,” ujarnya.
6. Tombol Mesin
Seperti halnya pegangan treadmill, elliptical, sepeda statis, dan peralatan lainnya, tombol-tombol pada mesin ini tidak sebersih kelihatannya. “Tombol-tombol mesin olahraga menciptakan area sentuh kecil yang sering disentuh, mudah terkontaminasi, tetapi jarang dibersihkan,” catat Reynolds.
Selain saran-saran terkait penggunaan alat-alat, ada beberapa hal lain yang dapat dilakukan untuk mencegah terpapar kuman di gym. Seperti mencuci tangan secara menyeluruh sebelum dan sesudah menggunakan pusat kebugaran. “Hindari menyentuh wajah saat berolahraga untuk mencegah penularan patogen dari tangan ke wajah,” kata Reynolds.
Jika memungkinkan, manfaatkan area luar ruangan atau berolahragalah di tempat yang berventilasi paling baik. “Jadwalkan olahraga pada jam-jam yang tidak terlalu ramai untuk menghindari periode puncak kontaminasi,” ujarnya.
