in ,

Berapa Kali Anak Demam dalam Setahun dan Masih Bisa Dibilang Normal?

Seseorang, termasuk anak, dikatakan mengalami demam bila suhu tubuh di atas 38 derajat Celcius.

CakapCakapCakap People! Konsultan alergi imunologi yang tergabung dalam Ikatan Dokter Anak Indonesia, Molly Dumakuri Oktarina, mengatakan demam pada anak masih dianggap dalam batas normal apabila terjadi 6-8 kali dalam setahun.

“Tetapi demamnya itu tidak berat, tidak diiringi gejala penyakit lain yang mengharuskan anak dirawat di rumah sakit. Kemudian episode demamnya tidak lama, misalnya satu pekan,” katanya.

Berapa Kali Anak Demam dalam Setahun dan Masih Bisa Dibilang Normal?
Ilustrasi

Molly mengatakan orang tua perlu memikirkan hal-hal yang lebih serius apabila anak terus berada dalam kondisi demam selama dua pekan atau bahkan satu bulan.

Seseorang, termasuk anak, dikatakan mengalami demam bila suhu tubuh di atas 38 derajat Celcius. Kondisi ini bisa terjadi karena infeksi ataupun kekurangan cairan.

Karena itu, ia menyarankan orang tua memastikan anak mendapatkan kecukupan cairan setiap hari yang disesuaikan dengan aktivitas.

Gangguan imunitas

Seperti halnya demam, batuk, dan pilek anak masih dianggap dalam batas umum apabila terjadi 6-8 kali per tahun. Tetapi, batuk tidak disertai sesak, tidak sampai mengganggu, atau berlangsung lebih lama.

Molly menuturkan anak pada masa pertumbuhan lebih rentan terkena berbagai infeksi, salah satunya infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) yang menjadi salah satu dari 10 penBayakit tertinggi di Indonesia dengan prevalensi pada anak sebesar 12,8 persen berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) 2018.

Menurutnya, ISPA, demam, batuk, dan pilek termasuk gangguan imunitas yang dapat berefek panjang hingga dapat mengganggu tumbuh kembang anak.

Beberapa nutrisi yang dapat mendukung perkembangan imunitas dan kognitif antara lain prebiotik FOS:GOS dan asam lemak rantai panjang seperti omega-3, omega-6, dan DHA.

Prebiotik FOS:GOS memiliki peran untuk menunjang pertumbuhan bakteri baik seperti Bifidobacteria, sedangkan asam lemak rantai panjang berperan penting dalam proses tumbuh kembang otak.

“Orang tua perlu memahami terkait penyediaan nutrisi yang baik dan meningkatkan kesadaran pentingnya kesehatan sistem imunitas anak. Daya tahan tubuh yang kuat akan meningkatkan perkembangan sistem kognitif yang optimal,” paparnya.

Dia mengingatkan asupan nutrisi yang baik dan seimbang selama 1.000 hari pertama kehidupan (HPK) merupakan fondasi yang kuat untuk perkembangan kognitif, motorik, dan sosio-emosional anak hingga dewasa.

SUMBER ARTIKEL

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Memiliki Gejala yang Serupa, Ini Perbedaan Tifus dan Demam Berdarah

Memiliki Gejala yang Serupa, Ini Perbedaan Tifus dan Demam Berdarah

Resep Lumpia Ayam Bengkuang, Gurihnya Mantap!

Resep Lumpia Ayam Bengkuang, Gurihnya Mantap!