in ,

WHO: Krisis Air di Pusat-pusat Kesehatan di Seluruh Dunia Tingkatkan Risiko Infeksi Virus Corona

Studi tersebut didasarkan pada data dari 165 negara.

CakapCakapCakap People! Satu dari empat pusat kesehatan di seluruh dunia tidak memiliki akses ke air. Kondisi ini menempatkan sekitar 1,8 miliar orang pada peningkatan risiko tertular virus corona. Demikian diungkapkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Senin, 14 Desember 2020.

Kurangnya fasilitas dasar ini membahayakan pasien dan staf di pusat-pusat tersebut, kata WHO dalam laporan bersama dengan badan PBB, UNICEF.

Studi tersebut didasarkan pada data dari 165 negara.

Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus menghadiri konferensi pers yang diselenggarakan oleh Asosiasi Koresponden PBB Jenewa (ACANU) di tengah wabah COVID-19, yang disebabkan oleh virus corona baru, pada 3 Juli 2020 di markas WHO di Jenewa. [Foto: POOL / AFP / Fabrice Coffrini]

“Bekerja di fasilitas perawatan kesehatan tanpa air, sanitasi dan kebersihan mirip dengan mengirim perawat dan dokter untuk bekerja tanpa alat pelindung diri,” kata Direktur Jenderal (Dirjen) WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus, AFP melaporkan.

Unsur-unsur ini “sangat penting untuk menghentikan COVID-19. Tetapi masih ada kesenjangan besar yang harus diatasi, terutama di negara-negara kurang berkembang.”

Menurut angka WHO, meski profesional kesehatan berjumlah kurang dari tiga persen dari populasi, mereka menyumbang 14 persen dari kasus COVID-19 yang tercatat di seluruh dunia.

“Mengirim petugas kesehatan dan orang-orang yang membutuhkan perawatan ke fasilitas tanpa air bersih, toilet yang aman atau bahkan sabun membahayakan nyawa mereka,” kata kepala UNICEF Henrietta Fore.

Ilustrasi. [Foto via Pixabay]

Laporan tersebut juga menemukan bahwa satu dari tiga fasilitas kesehatan di seluruh dunia tidak dapat menjamin kebersihan tangan, sementara satu dari 10 tidak memiliki akses ke layanan sanitasi.

Angka tersebut bahkan lebih buruk untuk 47 negara terbelakang (LDC) di dunia, di mana setengah dari pusat perawatan kesehatan tidak memiliki akses ke air minum, seperempat tidak memiliki akses ke air untuk tujuan kebersihan, dan tiga dari lima tidak memiliki layanan sanitasi dasar.

WHO dan UNICEF menghitung bahwa akan menelan biaya sekitar US$ 1 per penduduk untuk menyediakan layanan dasar air di pusat kesehatan negara-negara ini – dan masing-masing 20 sen untuk memelihara fasilitas tersebut setiap tahun.

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Loading…

0

Comments

0 comments

Hadapi Wabah COVID-19 Terburuk Sejak Pandemi Dimulai, Korea Selatan Perintahkan Sekolah Ditutup Mulai 15 Desember

Arab Saudi Umumkan Kemenangan Atas Virus Corona yang Diklaim Telah Terkendali