Viral di Medsos, Ini Kronologi Polemik Bayar Kuliah Pakai Pinjol di ITB

CakapCakap – Cakap People! Institut Teknologi Bandung (ITB) menjadi viral di media sosial (medsos) akhir-akhir ini. Kali ini bukan karena prestasinya, melainkan program cicilan Uang Kuliah Tunggal (UKT) dengan metode pinjaman online (pinjol). Seperti apa kronologi polemik bayar kuliah pakai pinjol di ITB?

Berita tersebut berawal dari sebuah postingan di X (Twitter) pada Kamis 25 Januari 2024 lalu. Terlihat adanya pamflet yang bertuliskan “Program Cicilan Kuliah Bulanan di Institut Teknologi Bandung” dari perusahaan pinjol Danacita.

Dari pamflet tersebut, ada dua opsi cicilan yang ditawarkan, yakni 6 bulan atau 12 bulan. Proses pengajuan dana pun dilakukan tanpa adanya down payment (DP) dan jaminan apapun.

Pihak dari ITB pun membenarkan adanya program tersebut yang mendadak viral di medsos itu. Ia mengatakan memang pihak kampus melakukan cara kerja sama dengan perusahaan pinjol.

“Ya, ITB sudah ada kerja sama dengan Danacita sejak Agustus 2023,” ujar Naomi Haswanto, kepala Humas ITB, kepada CNN Indonesia.

Program ini muncul sebagai salah satu solusi untuk mahasiswa yang memiliki kendala dalam pembayaran UKT. Selain opsi ini, terdapat juga prosedur pengajuan keringanan dan beasiswa yang ditawarkan pihak kampus.

Polemik Cicilan UKT Melalui Pinjaman Online

Mengutip detikEdu, mahasiswa akan dikenai biaya persetujuan 3 persen yang dibayar sekali serta biaya bulanan platform 1,6 persen – 1,8 persen per bulannya jika memilih program cicilan.

Sebagai contoh, ada mahasiswa yang mengajukan dana sebesar Rp12,5 juta dengan mencicil selama 12 bulan. Mahasiswa tersebut akan dikenakan biaya persetujuan 3 persen dan biaya platform per bulan sebesar 1,75 persen.

Dengan kalkulasi tersebut, mahasiswa akan terlilit biaya pendidikan sebesar Rp15,5 juta atau Rp1,291 juta per bulan. Jauh lebih besar dari UKT yang seharusnya dibayarkan.

Melalui CNBC Indonesia, OJK merespon bahwa besarnya bunga yang ditawarkan oleh Danacita sudah sesuai dengan aturan. Sebagaimana menurut SEOJK Nomor 19/SEOJK.06/2023, batas suku bunga konsumtif sebesar 0,3 persen per hari dan produktif 0,1 persen per hari di tahun 2024.

Protes Mahasiswa dan Respon ITB Terkait Bayar Kuliah Pakai Pinjol

Mahasiswa ITB menilai program cicilan UKT tersebut akan memberatkan mahasiswa. Sebab, jumlah biaya yang wajib diberikan lebih banyak akibat adanya biaya tambahan.

Untuk menyalurkan aspirasi, ratusan mahasiswa ITB melakukan protes di depan Gedung Rektorat ITB pada Senin 29 Januari 2024 lalu. Mereka membawa sejumlah poster yang menyuarakan ketidaksetujuan mereka terhadap kebijakan kampus.

Kepada detikJabar, Ketua Kabinet KM ITB Muhammad Yogi Syahputra mengatakan mahasiswa menuntut pihak kampus untuk memenuhi hak pendidikan mahasiswa secara adil dan transparan.

Beberapa tuntutan di antaranya yakni memaksimalkan beasiswa dan sumber lain yang tidak memberatkan mahasiswa.

“Menghapus opsi penyelenggaraan dana berupa pinjaman online berbunga,” tambahnya saat diwawancarai detikJabar.

Merespon protes tersebut, pihak kampus menyebut mereka telah menerima perwakilan mahasiswa untuk masuk ke rektorat. Mereka menjelaskan soal beasiswa dan opsi lainnya agar mahasiswa dapat membayar UKT serta proses FRS (Formulir Rencana Studi) yang disusun Direktorat Pendidikan.

Melansir detikJabar, Naomi menjelaskan bahwa pinjaman dana berbunga melalui Danacita bukanlah satu-satunya opsi. Ia menegaskan mahasiswa dapat melakukan peminjaman melalui bank-bank lain tanpa adanya bunga.

Ketua Humas ITB tersebut melanjutkan, “Pimpinan ITB menghimbau mahasiswa untuk selalu berprasangka baik kepada ITB, karena pasti ITB tidak akan merugikan mahasiswanya.”

SUMBER ARTIKEL