Inilah Tanda-Tanda Kamu Adalah Workaholic!

by Siti Nurhajaiti June 11, 2019, 11:37 am 8.1k Views

CakapCakap – Kerja keras dan mencintai pekerjaan itu memang tak ada salahnya. Tetapi, jika kamu selalu berlebihan memprioritaskan pekerjaan dan tidak peduli dengan misalnya kesehatan, kebahagiaan diri sendiri, quality time bersama keluarga dan teman-teman, sudah waktunya kamu untuk berhenti sejenak dari kesibukan itu dan bertanya pada diri sendiri “apakah saya sudah termasuk workaholic?” Karena menjadi workaholic itu tidak disarankan.

Inilah tanda-tanda kamu adalah workaholic, seperti dilansir dari laman Cosmopolitan berikut ini:

1. Tak Mampu Menolak Pekerjaan

Seorang workaholic tidak pernah merasa puas dengan pekerjaan yang ia lakukan. Tak cukup satu atau dua, ia selalu mencoba menyelesaikan beragam pekerjaan. Bahkan sepertinya ia tak pernah mampu menolak saat tawaran proyek menghampiri atau selalu merasa ada yang salah sehingga (kesannya) harus ia bereskan.

2. Jarang Hang Out

Saat weekend ataupun libur, kamu lebih memilih untuk menyelesaikan tugas daripada hang out bersama teman-teman atau kekasih. Jangankan untuk bersenang-senang, bertemu keluarga pun sepertinya menjadi prioritas kamu yang ke sekian. Di benak kamu, kantor dan pekerjaan selalu jadi yang utama. Tak ada salahnya kok jika kamu sesekali meluangkan waktu untuk berkumpul dengan orang-orang terdekat. Kamu pasti tidak mau selamanya jadi orang yang anti sosial dan selalu sendirian di balik kubikel, bukan?

3. Terlalu “Cinta” pada Kantor

Niatnya sih cuti untuk menikmati liburan di pulau yang tenang, tapi sesampainya di destinasi liburan kamu justru sibuk memeriksa e-mail. Kamu bahkan selalu merasa khawatir saat jauh dari kantor dan merasa was-was ada pekerjaan yang tidak beres. Ayolah, kamu juga butuh waktu untuk refreshing. Nikmatilah!

4. Marah Saat Disebut “Si Workaholic”

Alih-alih introspeksi diri, biasanya kamu malah marah saat orang-orang sekitar menyebut kamu sebagai “si workaholic”. Meski kesannya bercanda, orang-orang sekitar kamu itu masih perhatian dengan padatnya pekerjaan kamu itu. Coba deh untuk mulai mengatur ritme kerja agar kehidupan karir dan sosial kamu bisa lebih seimbang.