Indonesia Ajak 18 Negara Sinergikan Perdamaian Indo-Pasifik

CakapCakap – Pada Rabu, 20 Maret 2019 lalu, Indonesia menjadi tuan rumah dialog tigkat tinggi Indo-Pasifik. Pertemuan yang bernama High-Level Dialogue on Indo-Pacific Cooperation (HLD-IPC) ini dibuka oleh Jusuf Kalla selaku Wakil Presiden RI, dan dihadiri oleh para pejabat tinggi setingkat menteri, wakil menteri, atau direktur jenderal dari 18 negara kunci yang ada di kawasan Indo-Pasifik. Pertemuan ini diharapkan bisa menjadi ajang koordinasi para pimpinan negara untuk saling menjaga perdamaian dan kestabilan kawasan Indo-Pasifik.

Cakap People! Dalam pertemuan yang berlangsung di Jakarta ini, dibahas berbagai macam isu, mulai dari perubahan lanskap geo-politik, geo-ekonomi, persengketaan maritim dan tanah, peredaran narkotika, penyelundupan manusia, kekerasan, perompakan, kejahatan siber, hingga terorisme. Berbagai masalah yang kemungkinan berkaitan antar beberapa negara ini perlu dikerucutkan dalam kerjasama yang bisa menjamin perdamaian yang berkelanjutan.

Wapres JK menekankan pentingnya peran ASEAN dalam perkembangan arsitektur Indo-Pasifik. Semua negara yang terlibat diajak untuk saling bersinergi, dan mencapai kepentingan bersama berupa perdamaian, stabilitas, dan kesejahteraan. Dalam kesempatan itu, hadir beberapa negara yang mengirimkan Menteri Luar Negerinya, yakni dari Australia, Selandia Baru, dan Brunei Darussalam. Sementara itu, negara-negara yang mengirimkan Wakil Menterinya adalah China, India, Jepang, Korea Selatan, Laos, Malaysia, Singapura, dan Vietnam.

Hadir juga perwakilan negara yang merupakan pejabat level Eselon I, yakni dari Kamboja, Myanmar, Thailand, serta Amerika Serikat. Kemudian, Rusia dan Filipina diwakili oleh pejabat level Permanent Representative to the ASEAN. Pertemuan dibagi menjadi dua sesi besar yakni General Debate dan Thematic Debates. Pada General Debate, Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi memimpin sesi ini, yang mempertemukan para pimpinan delegasi dalam debat dan adu gagasan tentang posisi negara masing-masing. Sementara pada sesi lainnya,para pimpinan negara masuk dalam debat yang lebih mengerucut dalam 3 tema. Tema yang diangkat adalah sustainable development goals, kerjasama maritim, serta infrastruktur dan konektivitas.