Filipina Perketat Pembatasan COVID-19 saat Lonjakan Kasus Capai 7.000 Untuk Hari Ketiga

CakapCakap – Cakap People! Filipina akan memperluas aturan COVID-19 yang lebih ketat, dengan memasukkan empat provinsi di sekitar ibu kota Manila, dan membatasi perjalanan ke dan dari daerah-daerah ini selama dua minggu mulai Senin, 22 Maret 2021, karena negara itu memerangi lonjakan infeksi baru.

Pembatasan yang saat ini berlaku di Metropolitan Manila juga akan diberlakukan di provinsi Bulacan, Cavite, Laguna dan Rizal, termasuk jam malam dan larangan pertemuan massal. Demikian disampaikan juru bicara kepresidenan Harry Roque pada hari Minggu, 21 Maret 2021.

Hanya perjalanan penting ke dan dari wilayah ibu kota dan empat provinsi, yang disebut Roque sebagai area gelembung, yang akan diizinkan.

“Ini bukan penguncian yang sulit,” katanya dalam pengarahan virtual “Tapi kita menambah wilayah dalam pembatasan.”

Pertemuan akan diizinkan untuk pernikahan, pembaptisan, dan layanan pemakaman, tetapi dibatasi maksimal 10 orang.

Perjalanan akan tetap tidak terhalang di dalam area gelembung tetapi hanya individu berusia 18-65 tahun yang diperbolehkan berada di luar ruangan.

Perjalanan ke dan dari area gelembung akan terbatas hanya untuk personel layanan garis depan kesehatan dan darurat, pejabat pemerintah dan personel garis depan pemerintah, orang yang bepergian karena alasan medis dan kemanusiaan, dan mereka yang pergi ke bandara untuk bepergian ke luar negeri.

Restoran akan tetap buka tetapi hanya untuk layanan pengiriman, take away, dan makan di luar ruangan.

Filipina mencatat 7.757 kasus baru COVID-19 tambahan pada hari Minggu, 21 Maret 2021. Ini merupakan peningkatan satu hari tertinggi kedua di negara Asia Tenggara itu dan menandai hari ketiga berturut-turut kasus baru yang dikonfirmasi mencapai 7.000.

Total kasus yang tercatat di Filipina telah meningkat menjadi 663.794 sementara kematian yang dikonfirmasi telah mencapai 12.968, di antara yang tertinggi di Asia.

Departemen Kesehatan Filipina mendesak masyarakat untuk memastikan kepatuhan terhadap standar kesehatan masyarakat minimum, yang mencakup penggunaan masker bahkan di rumah saat tidak sendirian.