Jati Sunarto
CakapCakap – Cakap People! Suara serak tanpa sebab, bisa jadi itu bukan sekadar radang tenggorokan biasa. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) kini tengah memantau varian baru Covid-19 yang dikenal sebagai XFG atau dijuluki Stratus. Salah satu cirinya yakni memiliki gejala khas berupa suara serak.
Stratus merupakan gabungan dari dua garis keturunan virus, yakni LF.7 dan LP.8.1.2, dengan mutasi baru pada protein lonjakan virus di posisi asam amino 478 dan 487. Mutasi ini memungkinkan varian tersebut lebih mampu menghindari respons antibodi tubuh.
Varian ini sempat mendominasi di India selama musim semi dan kini telah menyebar ke-38 negara, termasuk kawasan Eropa dan Amerika Utara.
Berdasarkan data dari Gisaid, Sabtu 5 Juli 2025, lebih dari 22% sampel Covid-19 yang diperiksa pada akhir Mei berasal dari varian Stratus, meningkat tajam dari hanya 7,4% empat minggu sebelumnya.
Selain suara serak, pasien juga dilaporkan mengalami batuk kering, sakit tenggorokan, demam, nyeri otot, dan kelelahan mirip dengan gejala Covid-19 pada umumnya. Namun, sejauh ini belum ditemukan bukti bahwa varian ini menyebabkan penyakit yang lebih parah atau tingkat kematian yang lebih tinggi dibandingkan varian sebelumnya, seperti JN.1 atau Nimbus.
Data terbaru menunjukkan bahwa varian Covid-19 Stratus tidak menyebabkan tingkat keparahan penyakit atau angka kematian yang lebih tinggi dibandingkan varian lain yang saat ini beredar. Meski demikian, para dokter di India mencatat bahwa suara serak menjadi salah satu gejala yang paling sering muncul pada pasien yang terinfeksi varian ini. Dilansir dari Times New India.
Dalam pernyataan resminya, WHO menegaskan “Bahwa vaksin Covid-19 yang sudah disetujui saat ini diyakini masih efektif mencegah gejala parah akibat varian Stratus”, WHO juga berkomitmen untuk terus memantau perkembangan mutasi ini guna memastikan efektivitas vaksin tetap terjaga.
Masyarakat diimbau tetap waspada, menerapkan protokol kesehatan, dan segera memeriksakan diri bila mengalami gejala tak biasa, terutama suara serak yang tak kunjung membaik.
