in LIFESTYLE

Tiga Kiat Nabung Biar Bisa Naik Haji di Usia Muda

Setiap muslim pasti memiliki impian untuk naik haji

by Siti Nurhajaiti June 23, 2023, 2:32 pm 8k Views

CakapCakap – Cakap People! Setiap muslim pasti memiliki impian untuk naik haji, apalagi jika mampu berhaji di usia muda. Bahkan, banyak orang yang nabung hingga puluhan tahun untuk bisa berangkat haji.

Terkait biaya haji sendiri memang tidaklah murah. Bahkan di tahun 2023, pemerintah menetapkan biaya haji sebesar Rp 49,81 juta per jemaah, seperti yang dikutip dari situs CNN Indonesia. Oleh karena itu, biasanya setiap orang yang sudah berniat haji dengan kemampuan finansial yang terbatas, tabungan haji bisa jadi solusi.

Tiga Kiat Nabung Biar Bisa Naik Haji di Usia Muda — Ilustrasi

Tabungan haji sama seperti tabungan rencana lainnya, kamu perlu menabung di bank dengan jangka waktu yang ditentukan hingga cukup untung ongkos naik haji. Ingat untuk menabung haji di Bank Penerima Setoran Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPS-BPIH).

Namun, jika ingin naik haji di usia muda, selain tabungan haji yang biasanya membutuhkan waktu yang lama, kamu harus pintar berinvestasi. Dilansir dari Sikapi Uangmu-OJK, kamu bisa menyiapkan dana haji melalui 3 tips nabung di bawah ini yang waktu menabungnya relatif lebih cepat.

1. Nabung Reksa Dana Syariah

Nabung reksa dana syariah bisa jadi pilihan yang lebih efektif dengan setoran awal mulai dari Rp 100 ribu. Meski memiliki risiko lebih tinggi, namun berinvestasi di reksa dana syariah juga memiliki potensi return yang juga tinggi. Kamu perlu perhatikan juga jenis reksa dana yang sesuai profil risiko dan jangka waktu yang ditetapkan.

2. Nabung Emas

Nabung emas banyak diminati dan dipilih masyarakat Indonesia saat ini. Menabung emas juga memiliki risiko kecil dan pastinya harga emas yang ikut naik mengikuti kenaikan harga inflasi. Membeli emas juga bisa dicicil sesuai kemampuan.

3. Obligasi Negara Syariah

Berinvestasi di obligasi syariah/sukuk ritel bisa juga dijadikan pilihan untuk menabung dana haji. Obligasi syariah memiliki keuntungan lebih dibandingkan deposito, di antaranya return yang lebih tinggi, risiko rendah, hingga aman karena termasuk surat utang yang diterbitkan negara. Hanya saja, investasi berbentuk obligasi syariah membutuhkan waktu lama dan sebelum jatuh tempo tidak bisa dicairkan.