CakapCakap – Cakap People! Apa yang masuk ke dalam tubuh ternyata tidak hanya memengaruhi berat badan atau kesehatan jantung, tetapi juga berdampak langsung pada otak. Penelitian terbaru mengungkapkan bahwa baik minuman tinggi lemak seperti milkshake bisa mempercepat penurunan fungsi otak.
Penelitian yang diterbitkan dalam The Journal of Nutritional Physiology menunjukkan bahwa hanya dengan mengonsumsi satu porsi minuman milkshake tinggi lemak, pembuluh darah di otak bisa mengalami gangguan fungsi dalam hitungan jam.

Dalam studi ini, 41 pria dari dua kelompok usia — 18–35 tahun dan 60–80 tahun, diminta meminum milkshake berkalori tinggi yang terdiri dari krim kocok, sirup cokelat, gula, serta susu bubuk. Total kalori mencapai 1.362 dengan kandungan lemak yang cukup besar.
Empat jam setelah minuman itu dikonsumsi, tes ultrasonografi menemukan bahwa respons pembuluh darah melemah. Akibatnya, tekanan darah lebih sulit diatur dan aliran darah ke otak menjadi tidak stabil. Pada peserta yang lebih tua, dampaknya bahkan 10 persen lebih parah, yang jika terjadi terus-menerus bisa meningkatkan risiko stroke dan demensia.
Para peneliti Chris Marley dan Damian Bailey dari Universitas South Wales menjuluki minuman tersebut sebagai “bom otak”, dalam artikel tentang penelitian mereka di The Conversation.
“Temuan kami mengonfirmasi penelitian sebelumnya yang menunjukkan bahwa makanan berlemak tinggi mengganggu kemampuan pembuluh darah yang berkaitan dengan kesehatan jantung untuk terbuka, baik pada peserta muda maupun tua,” kata para peneliti, seperti dilansir dari People.
Gangguan ini mengurangi kemampuan otak untuk meredam perubahan tekanan darah. Hal ini lebih terlihat sekitar 10 persen pada lansia, sehingga menunjukkan bahwa otak lansia mungkin lebih rentan terhadap efek makanan tersebut.
Meski mengonsumsi makanan berlemak tinggi sesekali tidak berbahaya, tapi tetap memiliki dampak terukur. Seperti hasil penelitian tersebut, bahwa satu kali makan makanan berlemak saja, memiliki efek langsung pada tubuh.
NHS sistem pelayanan kesehatan Inggris merekomendasikan pria mengonsumsi tidak lebih dari 30 gram lemak jenuh per hari, sementara wanita tidak boleh mengonsumsi lebih dari 20 gram. Namun, banyak dari kita yang secara rutin melebihi batas tersebut, terutama saat membeli makanan siap saji.
Peneliti menambahkan bahwa penelitian mereka sebagai pengingat bahwa pola makan tidak hanya membentuk kesehatan jangka panjang. Tapi juga mempengaruhi tubuh dan otak secara langsung.