in

Spesies Hiu Glow In the Dark Ditemukan, Begini Penampakannya

Ada tiga spesies hiu yang ditemukan dan bisa bersinar dalam dasar laut gelap

CakapCakap – Apa Cakap People pernah mendengar spesies hiu glow in the dark alias bersinar dalam gelap? Para ilmuwan mengklaim mereka telah menemukan 3 spesies hiu laut yang bisa bersinar di dasar laut gelap.

Penemuan tersebut terjadi di perairan Selandia Baru. Spesies hewan itu dikumpulkan dari Chatham Rise yang merupakan area dasar laut di sebelah timur Selandia Baru.

Spesies Hiu yang Ditemukan

Dapat bersinar dalam gelap. Gambar via bbc.com

Salah satu jenis hiu yang ditemukan ialah kitefin shark (Dalatias licha) atau hiu sirip layang-layang. Hewan itu kini menjadi vertebrata bercahaya terbesar yang diketahui panjangnya mencapai sekitar 180 cm.

Selain itu ditemukan spesies hiu glow in the dark lain di hiu lentera perut hitam (blackbelly lanternshark) serta southern lanternshark. Menurut penelitian, tiga spesies makhluk laut ini bisa bercahaya dalam gelap lantaran mempunyai Bioluminescence yang merupakan emisi cahaya yang bisa dihasilkan oleh makhluk hidup akibat adanya reaksi kimia tertentu.

Ketiga spesies hiu itu sudah diketahui keberadaannya oleh ahli biologi kelautan. Kendati demikian, ini merupakan kali pertama dijumpai fenomena Bioluminescence yang diidentifikasi di dalamnya.

Walaupun banyak hewan laut dan serangga seperti kunang-kunang yang bisa menghasilkan cahayanya sendiri, tetapi fenomena ini pertama kali dijumpai pada hiu yang termasuk hewan lebih besar.

Atas penemuan tersebut, para peneliti menduga jika bagian bawah hiu yang bisa bercahaya dapat membantu mereka bersembunyi dari ancaman atau predator lain. Mereka juga menyebut jika Bioluminescence bisa dicapai melalui ribuan sel penghasil cahaya (photophores) yang ada di dalam kulit hiu.

Dapat Menghasilkan Cahaya Sendiri

Hiu glow in the dark jarang ditemukan. Gambar via cerpin.com

Ketiga spesies yang diteliti tersebut mendiami ruang yang disebut dengan zona mesopelagik yang juga sering dikenal dengan sebutan zona senja. Letaknya sekitar 200 meter sampai 1.000 meter di kedalaman maksimal yang bisa ditembus cahaya matahari.

Hewan-hewan tersebut menghadapi lingkungan tanpa tempat guna bersembunyi. Alhasil dibutuhkan kontra iluminasi sebagai bentuk dari kamuflase.

“Ini sering dilihat sebagai peristiwa spektakuler, tidak biasa di laut, tetapi mengingat betapa luasnya laut dalam dan keberadaan organisme bercahaya di zona ini, kini semakin jelas bahwa menghasilkan cahaya di kedalaman harus memainkan peran penting bagi ekosistem di planet kita,” jelas ilmuwan dari Université Catholique de Louvain di Belgia serta Institut Penelitian Air, dan Atmosfer Nasional Selandia Baru sebagaimana dikutip Kompas.

Nah, berkat penemuan ketiga spesies tersebut menunjukkan jika hewan laut mempunyai jenis yang beragam Cakap People.

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Loading…

0

Comments

0 comments

Konflik di Udara Berakhir Cedera, Pilot dan Pramugara Ini Mendapatkan Sanksi

Dokter: Adam Castillejo Menjadi Orang Kedua di Dunia yang Sembuh dari HIV