in ,

Nashin Mahtani asal Indonesia Masuk Nominasi Global Citizen Prize: Cisco Youth Leadership Award 2019 di London

Ajang penghargaan tahunan ini diberikan kepada para aktivis muda usia 18-30 tahun.

CakapCakapCakap People! Anak muda Indonesia, Nashin Mahtani, 27 tahun, menjadi salah satu dari lima finalis pada  “2019 Global Citizen Prize: Cisco Youth Leadership Award” di London.

Ajang penghargaan tahunan ini memberikan pengakuan kepada para aktivis muda paling inspiratif di dunia berusia 18 hingga 30 tahun, yang telah memberikan kontribusinya untuk mengakhiri kemiskinan ekstrem pada tahun 2030.

Nashin Mahtani. [Foto: globalcitizen.org]

Nashin adalah merupakan seorang peneliti dan arsitektur yang mengadvokasi keadilan lingkungan, yang juga adalah Direktur PetaBencana.id — sebuah platform open-source yang menyediakan informasi real-time dan komunikasi transparan antara masyarakat dan pemerintah untuk mengoptimalkan respon darurat selama bencana.

Nashin percaya bahwa kurangnya informasi saat terjadi bencana sering kali membahayakan pengambilan keputusan berdasarkan bukti. Lebih lanjut, ia meyakini bahwa manajemen sumber daya menjadi kurang efektif yang akan menimbulkan kebingungan dan konflik.

Berangkat dari masalah-masalah tersebut, dan semangat gotong-royong Indonesia, Nashin dan timnya membuat PetaBencana ID.

Menggunakan media sosial, platform ini menggunakan laporan bencana dari masyarakat untuk memberikan informasi terbaru saat terjadi sebuah peristiwa. Informasi tersebut kemudian akan ditampilkan dalam peta berbasis web secara langsung.

“Kami sangat gembira akan pengakuan itu dalam hal mendorong masyarakat dan komunitas di seluruh dunia untuk membangun ketahanan dari bawah ke atas, menggunakan alat dan peluang yang sudah tersedia, untuk membantu berkontribusi pada dunia yang lebih baik,” kata Nahsin.

Pembentukan PetaBencana.id telah mengarah pada pembentukan beberapa LSM nasional yang membangun program ketahanan dan kesadaran bencana berbasis masyarakat melalui praktik aksi kolaboratif dan bantuan timbal balik.

“Meskipun kita tidak dapat mencegah bencana terjadi, semua orang dapat mengambil tindakan untuk meminimalkan risiko dan kerugian, dan hanya melalui tindakan kolektif bahaya dapat dikurangi dan pemulihan dapat meningkat untuk negara secara keseluruhan,” kata Nashin.

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Loading…

0

Comments

0 comments

Generasi Terbaru Benneli Leoncino 800 Versi Trail, Ini Penampilannya!

Januari 2020, Jalur Pendakian Gunung Semeru Kembali Dibuka