Jati Sunarto
CakapCakap – Cakap People! Korea Utara telah membuka resor supermegah “kelas dunia“, yang dipuji oleh Pemimpin Besar Kim Jong-un sebagai “surga”, demikian diwartakan KCNA.
Resor Wonsan Kalma Coastal Tourist Area, yang dibangun di pantai timur Korea Utara, diresmikan dalam sebuah upacara pada Selasa pekan lalu, 24 Juni 2025. Resor itu membentang sepanjang 4 km dan memiliki ratusan bangunan baru, termasuk hotel yang dapat menampung hingga 20.000 tamu.
Laporan KCNA menggambarkannya sebagai “kota resor pantai dengan gaya kita sendiri yang tak tertandingi di dunia,” yang menawarkan fasilitas untuk berenang, olahraga, belanja, acara budaya, dan rekreasi sepanjang tahun.
Dikenai sanksi berat selama puluhan tahun karena program senjata nuklirnya, Korea Utara merupakan salah satu negara termiskin di dunia. Negara ini menghabiskan sebagian besar sumber dayanya untuk militer, monumen, dan bangunan bersejarah.
Beberapa pengamat mengatakan ini adalah cara mudah bagi Pyongyang untuk mendapatkan uang.
Setelah memotong pita upacara, Kim mengunjungi hotel dan taman air di lokasi tersebut, dan menggambarkan peresmian tersebut sebagai “langkah pertama yang membanggakan dalam perjalanan penerapan kebijakan partai dan pemerintah tentang pengembangan pariwisata budaya.”
Targetkan Turis dari Rusia dan China
Menurut KCNA, kompleks tersebut akan mulai melayani wisatawan domestik pada 1 Juli. Laporan media Barat menunjukkan bahwa kawasan wisata tersebut akan ditujukan untuk menarik wisatawan Rusia dan China, yang memiliki hubungan baik dengan Pyongyang.
Media Rusia melaporkan bahwa paket pantai delapan hari dihargai sekitar USD1.800 atau sekira Rp29 jutaan per orang.
Larangan turis asing di Pyongyang, yang diberlakukan pada 2020 selama pandemi, masih belum sepenuhnya dicabut. Namun, kelompok-kelompok Rusia telah diizinkan untuk mengunjungi beberapa bagian negara tersebut.
Pengunjung biasanya menghadapi peraturan ketat, termasuk pemandu wajib, rencana perjalanan terkendali, dan larangan memotret tempat-tempat sensitif serta mengimpor literatur tertentu.
