Kim Jong Un ke Rusia Naik Kereta ‘Taeyangho’ Antipeluru, Apa Saja Isi Dalam Keretanya?

CakapCakap – Cakap People! Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un melakukan perjalanan ke kota pelabuhan Rusia Vladivostok menggunakan kereta api antipeluru untuk bertemu Presiden Rusia Vladimir Putin. Apa saja isi di dalam kereta lapis baja itu?

Dilansir BBC, Selasa 12 September 2023, menaiki kereta api ke Rusia merupakan tradisi lama di kalangan Pemimpin Korea Utara. Kim Jong Un menghabiskan lebih dari 20 jam perjalanan untuk menempuh jarak sekitar 1.180 km dari Korea Utara ke Rusia.

Lokomotif akan bergerak lambat. Rangkaian kereta itu disebut terdiri dari gerbong yang konon mencakup restoran dengan sajian anggur Prancis berkualitas dan hidangan seperti anggur segar hingga lobster.

Kereta api ini melaju dengan kecepatan sekitar 50km/jam. Laju kereta tak begitu cepat karena perlindungan lapis baja yang kuat untuk melindungi Kim Jong Un.

Sebagai perbandingan, kereta api berkecepatan tinggi di London melaju dengan kecepatan sekitar 200 km/jam, sedangkan kereta peluru Shinkansen di Jepang dapat mencapai kecepatan 320 km/jam. Perjalanan panjang ini juga memperhitungkan jaringan kereta api di Korea Utara yang sudah kuno.

Kereta tersebut diberi nama Taeyangho yang dalam bahasa Korea berarti matahari. Nama itu merujuk secara simbolis kepada pendiri Korea Utara, Kim Il Sung.

Tradisi perjalanan jarak jauh dengan kereta api itu dimulai oleh kakek Kim Jong Un, Kim Il Sung. Dia naik kereta sendiri dalam perjalanan ke Vietnam dan Eropa Timur.

Kereta mewah ini dijaga sangat ketat oleh agen keamanan Korea Utara. Selain menjaga kereta, mereka juga memindai rute dan stasiun yang akan didatangi Kim Jong Un. Mereka akan melakukan pengecekan untuk memastikan tak ada bom dan ancaman lainnya.

Ayah Kim Jong Un, Kim Jong Il, juga dikabarkan bepergian dengan kereta api karena takut terbang. Kim Jong Il terkenal membutuhkan waktu 10 hari untuk sampai ke Moskow pada tahun 2001 untuk mengadakan pertemuan dengan Putin.

Makanan Mewah dan Artis di Kereta

Komandan militer Rusia Konstantin Pulikovsky, yang menemani mantan pemimpin Korea Utara itu dalam perjalanan tahun 2001, berbicara tentang kemewahan kereta khusus pemimpin Korea Utara itu dalam memoarnya Orient Express.

“Dimungkinkan untuk memesan hidangan apa pun dari masakan Rusia, China, Korea, Jepang, dan Prancis,” ucapnya.

Dia ingat lobster hidup diangkut ke kereta untuk memastikan ketersediaan makanan segar, sementara kotak anggur merah dari Bordeaux dan Burgundy juga diterbangkan dari Paris.

Dia juga menyebut kereta pribadi Putin ‘tidak senyaman kereta Kim Jong Il’. Mantan diplomat Rusia lainnya, Georgy Toloraya, menulis pada tahun 2019 tentang pengalamannya bepergian dengan kereta api khusus pemimpin Korut pada tahun 2001.

Dia ingat hidangan yang dianggap lezat seperti daging keledai dan abalon – sejenis moluska – diterbangkan dari Pyongyang. Selain itu, vodka standar Rusia juga merupakan perlengkapannya.

Kedua orang Rusia tersebut menggambarkan artis dan penyanyi yang sedang menghibur para tamu di dalam kereta. Media pemerintah Korea Utara menyebut Kim Jong Il meninggal karena serangan jantung saat bepergian dengan kereta api pada tahun 2011.

Fasilitas di Dalam Gerbong

Pada bulan November 2009, harian konservatif Korea Selatan Chosun Ilbo melaporkan bahwa kereta lapis baja tersebut memiliki sekitar 90 gerbong. Kendaraan hijau bergaris kuning ini juga memiliki ruang konferensi, ruang audiensi dan kamar tidur, dengan telepon satelit dan televisi layar datar dipasang untuk pengarahan.

Gambar lain menunjukkan gerbong berisi kursi berlengan kulit berwarna merah. Kim Jong Un mungkin tidak memiliki ketakutan yang sama dengan ayahnya untuk terbang, karena dia telah terbang dengan jet pribadi buatan Rusia untuk beberapa perjalanan.

Namun saat terakhir kali dia bertemu Putin di Vladivostok pada 2019, dia juga tiba dengan kereta api. Dia disambut oleh pejabat dengan persembahan tradisional berupa roti dan garam.

Perjalanan Kim Jong Un ke Rusia kemungkinan besar akan dimulai di Pyongyang dan melewati stasiun Tumangang di perbatasan Rusia di mana roda kereta akan dialihkan ke jalur Rusia. Peralihan roda diperkirakan memakan waktu setidaknya beberapa jam.

SUMBER ARTIKEL