CakapCakap – Cakap People! Presiden Suriah Abu Mohammed Al-Jolani, atau yang dikenal juga sebagai Ahmed Al-Sharaa, telah meninggalkan Damaskus di tengah pengeboman Israel terhadap ibu kota negara tersebut, menurut laporan Al-Mayadeen.
Menurut laporan media Lebanon pro-Hizbullah, Al-Mayadeen, Jolani dan keluarganya telah meninggalkan Damaskus ke Idlib, kota di barat laut Suriah, sekitar 130 km dari Damaskus, dengan bantuan dari Turki. Sejauh ini, belum ada sumber yang dapat mengonfirmasi laporan tersebut dan kebenarannya masih belum jelas.

Laporan lain menyebutkan bahwa konvoi mobil Menteri Pertahanan Suriah, Merhaf Abu Qusrah, ditembaki di Distrik Malki. Laporan ini juga belum dapat dikonfirmasi secara independen dan kondisi Merhaf masih belum diketahui.
Menyusul serangan Israel ke Damaskus pada Kamis 17 Juli 2025, keberadaan Jolani masih belum diketahui. Kabar simpang siur mengenai nasib mantan pimpinan Hayat Tahrir al-Sham (HTS) itu beredar di media sosial, mulai dari kabar dirinya berusaha melarikan diri ke Turki hingga dugaan mengenai pembunuhannya.
Sebagaimana dilaporkan, Israel melancarkan serangkaian serangan udara ke Damaskus yang di antaranya menargetkan Kementerian Pertahanan Suriah dan Istana Kepresidenan. Tel Aviv mengatakan serangan tersebut merupakan respons atas aksi militer pemerintah Suriah terhadap komunitas Druze di Suriah selatan.
Al-Jolani diangkat menjadi Presiden Sementara Suriah pada Januari 2025 setelah kelompok militan HTS yang dipimpinnya menggulingkan pemerintahan Presiden Bashar Al-Assad sebulan sebelumnya. Sejak menjabat sebagai Presiden Suriah, Jolani mengusung pendekatan yang tidak konfrontatif terhadap Israel. Bahkan, beberapa laporan menyebutkan bahwa dia menjanjikan normalisasi hubungan Israel-Suriah sebagai ganti pelonggaran sanksi dari Amerika Serikat.