in ,

COVID-19: Desa Ini Gunakan ‘Hantu Pocong’ Agar Warga Tetap Tinggal di Rumah

Inisiatif “pocong” ini diorganisir oleh kepala kelompok pemuda desa yang berkoordinasi dengan polisi setempat.

CakapCakapCakap People! Sebuah desa di Indonesia dilaporkan menggunakan relawan yang berpakaian seperti hantu untuk menakut-nakuti orang agar tetap berada di rumah atau menjaga jarak sosial untuk mencegah penyebaran virus corona (COVID-19).

Melansir BBC News, hal itu dilakukan di Desa Kepuh, di Pulau Jawa, mulai mengerahkan patroli di malam hari bulan lalu.

Dua sukarelawan, Deri Setyawan dan Septian Febriyanto, mengenakan kostum lengkap ala hantu pocong. [Foto: REUTERS]

Dalam cerita masyarakat Indonesia, tokoh hantu yang dikenal sebagai “pocong” dikatakan mewakili jiwa orang yang terjebak.

Indonesia sejauh ini telah melaporkan sebanyak 4.557 kasus orang yang postif terinfeksi virus corona (COVID-19) dan 399 orang meninggal dunia akibat virus, menurut laporan pemerintah per Senin, 13 April 2020.

Tetapi ada kekhawatiran, menurut para ahli, bahwa skala kasus sebenarnya dari infeksi COVID-19 di seluruh negeri jauh lebih buruk.

Menurut staf kantor berita Reuters yang melakukan perjalanan untuk melihat aksi pocong tersebut, cara yang tidak biasa ini pada awalnya memiliki efek yang berlawanan dengan yang dimaksudkan — dengan orang-orang justru keluar untuk mencoba melihat para sukarelawan berpenampilan pocong tersebut.

Tetapi warga setempat mengatakan masalah telah membaik sejak tim mulai mengerahkan para relawan “pocong” secara tak terduga atau diam-diam.

SARS-CoV-2 (digambarkan dalam warna kuning) terdiri dari partikel-partikel yang jauh lebih kecil daripada sel-sel yang menyusun jaringan manusia atau hewan (digambarkan di sini dengan warna biru dan ungu)

“Sejak pocong muncul, orang tua dan anak-anak tidak meninggalkan rumah mereka,” kata warga Karno Supadmo kepada Reuters. “Dan orang-orang tidak akan berkumpul atau tetap di jalanan setelah shalat malam.”

Anjar Panca, penjaga di sebuah masjid setempat, mengatakan kepada The Jakarta Post bahwa gagasan ini berhasil karena mengingatkan warga akan potensi dampak mematikan dari penyakit COVID-19 tersebut.

Inisiatif “pocong” ini diorganisir oleh kepala kelompok pemuda desa yang berkoordinasi dengan polisi setempat.

“Kami ingin tampil beda dan menciptakan efek jera karena pocong menyeramkan dan menakutkan,” kata Anjar Pancaningtyas, ketua kelompok pemuda, kepada Reuters.

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Loading…

0

Comments

0 comments

COVID-19: Kota Makassar Ajukan PSBB Hari Ini, Situasi Dianggap Sudah Mendesak

Sekjen PBB: Virus Corona Adalah Krisis Global Terburuk Sejak Perang Dunia II