Jati Sunarto
CakapCakap – Cakap People! Apakah kamu pernah olahraga tanpa memakai sepatu? Tren ini mulai banyak dibicarakan. Ada yang bilang terasa lebih bebas dan alami. Sebagian lainnya percaya kaki jadi lebih kuat dan stabil.
Tapi, apakah benar olahraga tanpa alas kaki aman untuk semua orang? Apa kelebihannya, dan bagaimana cara melakukannya dengan tepat?
Alasan Olahraga Tanpa Alas Kaki
Banyak pakar mengungkap manfaat latihan barefoot atau olahraga tanpa alas kaki. Dave Mace, pelatih di Maximum Potential Calisthenics, mengatakan bahwa tren ini muncul berkat pengaruh sepatu barefoot dan literatur tentang keunggulannya.
“Latihan tanpa alas kaki dapat meningkatkan kelincahan, stabilitas pergelangan kaki, serta posisi sendi jika dilakukan dengan benar,” jelas Mace.
Selain itu, beberapa orang merasa latihan ini bisa mengurangi masalah seperti nyeri karena gerakan berulang. Namun, ada risiko jika kamu belum terbiasa. Mace menegaskan, mereka yang belum pernah berjalan atau latihan tanpa alas kaki bisa cepat lelah atau lebih rentan cedera.
Bagi pemula, Mace menyarankan untuk memulai secara perlahan. “Cobalah berjalan tanpa alas kaki lima menit sehari di rumah,” katanya. Setelah terbiasa, barulah kamu bisa mencoba latihan pendek dengan fokus pada pemanasan kaki dan postur yang benar.
Kalau kamu masih ragu, Mace menyarankan penggunaan sepatu minimalis terlebih dahulu. “Beberapa orang merasa transisi dengan sepatu minimalist membantu mempersiapkan tubuh,” tambahnya.
Keunggulan Olahraga Tanpa Alas Kaki atau Sepatu
Berlatih tanpa sepatu ternyata punya banyak kelebihan. Eva Peña, pelatih kebugaran dan pendiri Wellness+ Studio, menjelaskan, “Ketika kamu berolahraga tanpa sepatu, jari-jari kaki bisa terbuka dan menambah luas kontak dengan tanah. Ini menciptakan stabilitas yang lebih baik.”
Selain stabil, olahraga telanjang kaki juga meningkatkan koordinasi tubuh sebagaimana dilansir dari Very Well Fit. Peña mengatakan bahwa latihan ini mengaktifkan proprioseptor, yakni sensor alami tubuh untuk keseimbangan. Hasilnya, sendi jadi lebih sehat dan resiko cedera berkurang.
Kaki juga menjadi lebih kuat karena semua otot bekerja secara alami. “Sepatu lari dirancang untuk mendorong langkah, bukan memberi keseimbangan. Akibatnya, otot kaki jadi tidak bekerja maksimal,” jelas Peña. Latihan tanpa alas kaki membantu menguatkan lengkungan kaki dan memperbaiki tonus otot.
Manfaat lain adalah meningkatnya mobilitas kaki. Menurut Peña, “Latihan barefoot dapat memperbaiki mobilitas pergelangan kaki dengan menghubungkan jaringan dari jari, telapak kaki, hingga pergelangan.” Dengan kata lain, kaki kamu akan terasa lebih fleksibel dan responsif.
Sensory awareness juga menjadi nilai tambah. Dave Mace menjelaskan, “Salah satu manfaatnya adalah umpan balik sensorik saat kaki langsung menyentuh tanah. Otak akan memberi instruksi bagaimana menapak dengan benar.” Dengan sepatu, sensasi ini sulit dirasakan sehingga tubuh bisa salah memberi tekanan.
Bolehkah Olahraga Tanpa Alas Kaki?
Meski menarik, ada beberapa hal yang harus diperhatikan sebelum mencoba olahraga tanpa sepatu. Beberapa gym melarang latihan tanpa alas kaki karena alasan keselamatan dan kebersihan. “Kalau permukaannya tidak rata atau kotor, kamu harus berhati-hati,” ujar Peña.
Kamu juga harus memastikan area latihan bebas dari benda berbahaya. Deja Riley, instruktur kebugaran, mengingatkan, “Jangan berlatih di tempat yang berpotensi membahayakan. Pastikan lantai bersih dan aman.”
Keputusan untuk latihan barefoot sangat personal karena tergantung pengalaman dan tingkat kemampuan seseorang. Untuk latihan dengan intensitas tinggi seperti lompat atau lari, ada baiknya tetap memakai sepatu.
Jika medan latihan tidak aman, sebaiknya hindari latihan barefoot. Permukaan tajam atau licin bisa melukai kaki. Jadi, perhatikan dulu tempat kamu berlatih sebelum melepas sepatu.
Kini kamu sudah paham manfaat dan resiko olahraga tanpa alas kaki. Latihan ini bisa jadi pilihan untuk memperkuat otot kaki dan melatih keseimbangan. Tapi, jangan lakukan tanpa persiapan yang tepat, ya.
Jika kamu tertarik mencoba, mulailah dengan langkah kecil di area yang aman. Dengarkan tubuhmu dan jangan memaksa.
