Balas Dendam. Rusia Gantian Usir Diplomat Negara-Negara Barat

Menyusul pengusiran para diplomat Rusia di beberapa negara barat, sepertinya Vladimir Putin nggak tinggal diam menanggapi hal ini. Alhasil, aksi balas dendam pun dilakukan pihak Rusia dengan cara mengusir diplomat negara-negara tersebut dengan jumlah yang sama. Rusia telah mengusir 60 diplomat asal Amerika Serikat terkait pengusiran diplomat Rusia di Washington dengan jumlah yang sama.

Tentunya aksi saling usir diplomat ini menandai ketegangan Rusia dengan Barat sejak perang dingin terjadi. Pengusiran ini terjadi sebagai bentuk solidaritas terhadap pemerintah Inggris yang murka karena bekas agen intelijen Rusia, Sergei Skripal diracun di Inggris. Imbasnya nggak cuma mengusir para diplomat, tapi juga Rusia menutup konsulat Amerika Serikat di St Petersburg. Ini juga bagian dari aksi balas dendam karena konsulat Rusia di Seattle juga ditutup. Pengusiran dan penutupan konsulat ini disampaikan langsung oleh Menteri Luar Negeri Sergei Lavrov kepada duta besar Amerika untuk Moskow, Jon Hunstman.

Ternyata nggak cuma diplomat Amerika Serikat aja yang diusir oleh Rusia, tapi sejumlah negara Barat lainnya yaitu Prancis, Jerman, dan Polandia dengan mengusir 4 diplomat. Sementara Ukraina ada 13 diplomat, serta masing-masing 2 orang diplomat untuk negara Denmark, Albania, dan Spanyol. Jumlah diplomat yang diusir oleh Rusia sama dengan diplomat Rusia yang diusir negara-negara tersebut.

Bantahan Rusia tentang keterlibatannya dalam upaya pembunuhan Sergei Skripal dan putrinya, Yulia di Kota Salisbury, Inggris ternyata nggak membuat negara-negara tersebut mereda. Penyelidikan terkait kasus ini menggiring opini bahwa mantan agen mata-mata Rusia tersebut diracun dengna Novichok, racun berbahaya yang dikemangkan oleh Uni Soviet yang terkenal di masa lalu.