CakapCakap – Cakap People! AIR Canada, maskapai penerbangan nasional Kanada, menawarkan minuman beralkohol seperti bir dan anggur, serta camilan gratis untuk penumpang kelas ekonomi di semua penerbangan mulai musim gugur tahun ini.
Dengan fasilitas terbaru itu, maskapai yang berbasis di Montreal menjadi satu-satunya maskapai Amerika Utara yang menyediakan minuman beralkohol gratis di kabin kelas ekonomi di seluruh jaringannya.

Sementara maskapai lainnya seperti American, Delta, dan United hanya menyediakan minuman pada penerbangan di atas jarak tempuh tertentu. Maskapai berbiaya rendah seperti Spirit, Frontier, dan JetBlue mengenakan biaya untuk minuman beralkohol.
Alasan menawarkan minuman gratis
Scott O’Leary wakil presiden loyalitas dan produk Air Canada, mengatakan penawaran terbaru ini sebagai komitmen untuk meningkatkan pengalaman di pesawat.
“Makanan dan minuman cenderung memiliki dampak yang tidak proporsional terhadap kepuasan pelanggan,” ujarnya kepada Reuters, dikutip dari Euronews.
O’Leary menambahkan bahwa membebaskan biaya alkohol memiliki nilai tinggi bagi penumpang dan juga bagi maskapai, daripada menurunkan biaya bagasi. Produk-produk yang ditawarkan adalah merek-merek favorit yang berasal Kanada.
Produk-produk asal Kanada
Dilansir dari NY Post, penerbangan pagi akan mencakup oat bar gratis dari merek Kanada MadeGood, sementara keberangkatan dari Bandara Billy Bishop Toronto akan menawarkan minuman jahe kesehatan dari produsen lokal Greenhouse setelah pukul 10.30 pagi.
Beberapa menu tambahan dalam Air Canada Bistro termasuk Summer Fresh Hummus & Crackers, Quaker Maple & Brown Sugar Oatmeal Cups hingga TWIGZ Sour Cream & Onion Pretzels dan Smarties. Termasuk Heineken 0.0, sehingga Air Canada sekarang menjadi satu-satunya maskapai penerbangan di Amerika Utara yang menyajikan minuman non-alkohol dalam penerbangan.
Dampak minuman berkalkohol selama penerbangan
Awak kabin sering kali menjadi orang pertama yang menyadari dampak alkohol pada penumpag. Seorang pramugari maskapai penerbangan global besar kerap memantau penumpang yang memesan beberapa minuman dengan cermat. “Ada banyak alasan yang sah untuk membatasi konsumsi alkohol di dalam pesawat, mulai dari masalah keselamatan jika terjadi keadaan darurat hingga kesejahteraan penumpang lain,” jelas prmaugari yang tidak ingin disebutkan namanya itu.
Baru-baru ini, penerbangan Ryanair dari London Luton ke Alicante diganggu setelah sekelompok penumpang mabuk melakukan kekerasan pada akhir September. Beberapa minggu sebelumnya, penerbangan easyJet dari Málaga dibatalkan ketika sekelompok penumpang yang diduga mabuk mengganggu prosedur boarding.
Sementara di Amerika Serikat, Badan Penerbangan Federal (FAA) mencatat lebih dari 2.100 laporan penumpang yang tidak tertib pada tahun 2024. Puluhan orang dirujuk untuk kemungkinan tuntutan pidana.
Sebagai langkah pencegahan, sejak tahun 2021, Kebijakan Tanpa Toleransi FAA telah menetapkan sanksi perdata untuk pelanggaran seperti mengonsumsi alkohol pribadi dalam penerbangan, termasuk denda hingga USD37.000 atau sekitar lebih dari Rp 613 juta.
Maskapai penerbangan Eropa telah mengambil berbagai pendekatan terhadap masalah ini. Seperti yang dilakukan askapai berbiaya rendah Jet2 dengan melarang penjualan alkohol sebelum pukul 8 pagi. Awal tahun ini, Ryanair juga mengusulkan penerapan batas dua minuman di bar bandara.