CakapCakap – Cakap People! Tren olahraga semakin berkembang saat ini, metode jalan kaki 6-6-6 menjadi salah satunya. Metode ini tengah ramai dibicarakan di media sosial karena menjadi cara sederhana yang efektif bisa menurunkan berat badan.Bagaimana cara melakukannya?
Olahraga yang ringan ini semakin banyak digemari, terutama bagi mereka yang sibuk atau tidak terbiasa latihan intens. Jalan kaki dengan metode 6-6-6 yang terlihat sederhana tapi juga perlu konsisten dan teknik yang bisa dipelajari agar hasilnya optimal.
Cara Melakukan Jalan Kaki 6-6-6

Metode jalan kaki 6-6-6 menjadi tren di media sosial. Metode jalan kaki 6-6-6 dilakukan dengan 6 menit pemanasan, 60 menit jalan kaki, dan 6 menit pendinginan. Waktu yang dilakukan untuk melakukannya yaitu di jam 6 pagi atau jam 6 sore. Metode ini disebut bisa menurunkan berat badan.
Melansir dari laman Women Health, menurut Lindsey Bomgren, CPT, pendiri Nourish, Move, Love orang -orang dengan kardiovaskular yang sehat berjalan setidaknya 7.000 langkah setiap hari memiliki risiko kematian 50-70% lebih rendah dibanding mereka yang berjalan kurang dari 7.000 langkah. Jadi menurutnya, waktu 60 menit cukup memberikan dampak nyata pada kesehatan sehari-hari untuk menjadi kebiasaan.
Sementara itu waktu di jam 6 pagi atau 6 sore bisa jadi waktu yang efektif karena berjalan setelah makan bisa membantu mengatur gula darah, melancarkan pencernaan, dan mendukung kesehatan jantung jangka panjang. Tetapi, waktu tersebut tidak terlalu penting karena menurut Bomgren yang terpenting adalah konsistensi dalam berolahraga.
Untuk pemanasan dan pendinginan yang dilakukan selama 6 menit, Bomgren menyimpulkan bahwa hal ini bisa memperkuat konsistensi dan membentuk kebiasaan. Pemanasan dan pendinginan sangat penting dalam latihan.
Manfaat Jalan Kaki 6-6-6

Manfaat jalan kaki dengan metode 6-6-6 memiliki banyak manfaat bagi kesehatan. Berikut ini beberapa manfaat yang bisa dirasakan.
1. Menurunkan Berat Badan
Jalan kaki 6-6-6 bisa membantu menurunkan berat badan karena dengan menambahkan aktivitas fisik akan membantu membakar kalori. Tetapi untuk menurunkan berat badan, selain menambahkan latihan ini ke dalam rutinitas, kamu juga perlu memperhatikan hal lainnya agar hasilnya lebih maksimal, seperti pola makan, usia, jenis kelamin, dan genetika.
2. Memperkuat Tulang
Berjalan bisa meningkatkan kepadatan tulang. Seiring bertambahnya usia, umumnya orang akan kehilangan massa tulang yang bisa meningkatkan kondisi seperti osteoporosis dan patah tulang. Berjalan jadi latihan menahan beban yang membuat tulang lebih kuat. Menurut Harvard Health Publishing, mereka yang berjalan cepat selama 30 menit setiap hari setidaknya tiga kali seminggu mengalami peningkatan kepadatan tulang yang signifikan.
3. Meningkatkan Kesehatan Jantung
Berjalan kaki menjadi salah satu bentuk latihan aerobik yang bisa memperkuat jantung dan menurunkan tekanan darah. Berjalan kaki bisa mengurangi risiko kematian dini akibat penyakit jantung. Dalam sebuah studi menemukan bahwa jumlah langkah sekitar 8.000 langkah pada orang dewasa berusia 40 tahun ke atas memiliki resiko kematian lebih rendah.
4. Mengurangi Resiko Diabetes
Berjalan kaki bisa membantu mengatur gula darah dan membuat tubuh jadi lebih responsif terhadap insulin yang bisa menyerap gula darah sebagai energi. Sebuah penelitian British Journal of Sport Medicine menemukan bahwa berjalan dapat mengurangi resiko diabetes tipe 2 hingga hampir 40%.
5. Meningkatkan Fungsi Otak dan Kesehatan Mental
Sebuah studi dalam Journal of Personalized Medicine mengungkapkan bahwa berjalan dengan intensitas rendah hingga sedang bisa meningkatkan yang dilakukan orang dewasa muda sehat usia 20-25 tahun bisa meningkatkan aliran darah ke otak yang dapat meningkatkan fungsi kognitif.
Berjalan kaki bisa meningkatkan kesehatan mental. Berjalan kaki di alam bisa mengurangi kecemasan dan depresi. Berjalan di alam juga bisa membuat hati tenang dan tentram.