CakapCakap – Cakap People! Apa yang terjadi pada tubuh kita jika konsumsi terlalu banyak protein sekaligus? Protein merupakan nutrisi esensial yang memiliki berbagai fungsi penting bagi tubuh, seperti memperbaiki jaringan, mendukung sistem kekebalan, dan membantu pembentukan otot. Namun, meskipun manfaatnya signifikan, kelebihan protein dapat menimbulkan risiko kesehatan.
Dalam konteks ini, “terlalu banyak” merujuk pada asupan protein yang secara signifikan melebihi kebutuhan harian tubuh dalam satu waktu, yang dapat membebani ginjal dan sistem pencernaan.
Dilansir dari Very Well Health, berikut adalah penjelasan mengenai batas konsumsi protein harian beserta efek samping konsumsi protein berlebihan bagi tubuhmu.
Batas Konsumsi Protein Harian

Belum ada kesepakatan pasti mengenai batas maksimum konsumsi protein dalam satu kali makan. Meskipun ada rekomendasi umum sebesar 25-30 gram per makan, angka ini bukanlah batas mutlak, dan penelitian lebih lanjut masih diperlukan untuk menentukan angka pastinya.
Selain itu, kebutuhan protein per makan tidak bisa disamaratakan untuk semua orang. Faktor seperti tingkat aktivitas dan tujuan tubuh seseorang (misalnya, membangun otot atau menurunkan berat badan) akan memengaruhi seberapa banyak protein yang ideal untuk dikonsumsi dalam satu kali makan.
Konsekuensi Konsumsi Protein Berlebih
Bahaya asupan protein berlebihan dalam satu kali makan adalah gejala masalah pencernaan, seperti sembelit, sakit perut, dan mual. Efek negatif kelebihan protein yang lainnya adalah menyebabkan dehidrasi karena ginjal dan hati bekerja lebih keras untuk memetabolisme kelebihan nutrisi sehingga kamu mungkin lebih sering buang air kecil.
Menurut Beth Czerwony, RD, seorang ahli diet di Cleveland Clinic’s Center for Human Nutrition, mengonsumsi lebih banyak protein daripada yang dibutuhkan juga dapat menyebabkan kenaikan berat badan yang tidak disengaja karena kalori yang berlebihan disimpan dalam jaringan lemak (adiposa) alih-alih digunakan untuk pertumbuhan otot.
Traci McCarthy, PT, DPT, PhD, seorang instruktur fisiologi oleharaga di Universitas New York juga menyarankan agar asupan protein dibagi ke dalam 3 hingga 6 kali makan dan camilan setiap hari atau sesuai dengan preferensi makan masing-masing.
Jadi, menurut Perri Halperin, MS, RD, CDN, koordinator nutrisi klinis di Mount Sinai Health System, jika kamu berencana meningkatkan asupan protein untuk membangun otot, berkonsultasilah dengan ahli diet atau penyedia layanan kesehatan sebelum mengubah pola makan secara drastis. Ahli gizi dapat membantu menyusun pola makan yang lebih optimal, menyesuaikan frekuensi makan, dan memilih jenis makanan yang sesuai dengan kebutuhan dan tujuan individu.