CakapCakap – Cakap People! Protein adalah salah satu nutrisi penting yang dibutuhkan oleh tubuh untuk mendukung kesehatan tubuh. Pasalnya, kekurangan protein bisa menimbulkan penyakit, seperti Malnutrisi Energi Protein (MEP) dan kwashiorkor (salah satu bentuk malnutrisi). Itulah sebabnya, kamu perlu waspada akan tanda tubuh kekurangan protein agar bisa lekas menanganinya.
Berdasarkan situs Healthline, tubuh perempuan dewasa membutuhkan sekitar 46 gram protein per harinya, sedangkan pria dewasa memerlukan sekitar 52-56 gram protein per hari.
Berikut adalah beberapa tanda tubuh kekurangan protein yang perlu diwaspadai.
1. Peningkatan Nafsu Makan
Pada dasarnya, protein mempunyai peran penting untuk menjaga nafsu makan serta asupan kalori per harinya. Nah, ketika tubuh kamu tidak mempunyai kadar protein yang cukup, maka akan berisiko meningkatkan nafsu makan serta asupan kalori.
Kondisi tersebut membuat kamu lebih banyak mengonsumsi makanan tinggi kandungan lemak dan karbohidrat. Akibatnya, berat badan berisiko naik dan risiko timbulnya penyakit berbahaya juga meningkat.
2. Infeksi Semakin Parah
Apabila kamu sedang dalam masa pemulihan dari infeksi, tetapi asupan kalori harian kurang, maka masalah tersebut berisiko semakin parah. Hal itu karena defisit protein dapat memicu penurunan sistem kekebalan tubuh.
Padahal, protein termasuk sebagai nutrisi penting dalam membentuk antibodi untuk melawan infeksi. Oleh sebab itu, kamu perlu mencukupi kebutuhan protein harian untuk mencegah infeksi.
3. Pembengkakan
Tanda tubuh kekurangan protein lainnya adalah terjadi pembengkakan di beberapa bagian, seperti tungkai, tangan, telapak kaki, dan perut. Kondisi ini biasa disebut dengan edema.
Pada dasarnya, jenis protein albumin yang beredar dalam darah berperan dalam mencegah penumpukan cairan di jaringan tubuh. Nah, ketika kadarnya dalam tubuh tidak cukup, maka berisiko terjadi pembengkakan.
4. Suasana Hati Mudah Berubah
Ciri-ciri tubuh kekurangan protein selanjutnya adalah suasana hati mudah berubah. Pada dasarnya, otak memerlukan neurotransmitter atau sejenis zat kimia untuk mengirimkan informasi antarsel.
Berdasarkan situs WebMD, neurotransmitter tersebut tersusun atas bahan dasar dari protein, yakni asam amino. Jadi, ketika asupan protein harianmu berkurang, maka kadar neurotransmitter juga menurun. Hal ini akan berdampak terhadap kinerja otak, termasuk pengaturan suasana hati.
5. Timbul Masalah Kulit, Rambut, dan Kuku
Ciri-ciri kekurangan protein yang terakhir adalah munculnya masalah kulit, rambut, dan kuku. Hal ini terjadi ketika kandungan elastin, kolagen, dan keratin dari protein dalam tubuh tidak cukup untuk menjaga kesehatan rambut, kuku, serta kulit.
Akibat dari masalah tersebut adalah terjadi kerontokan rambut atau mulai menipis, kuku jari bergerigi dalam, serta kulit bersisik atau kering. Jika masalah ini muncul, sebaiknya lekas berkonsultasi kepada dokter terkait penanganannya.