Rumania Perketat Pembatasan COVID-19 di Tengah Lonjakan Kasus

CakapCakap – Cakap People! Pemerintah Rumania akan memberlakukan kembali jam malam dan membuat izin kesehatan wajib untuk masuk ke sebagian besar tempat umum mulai Senin, 25 Okotober 2021, serta mengirim anak-anak sekolah berlibur selama dua minggu, sebagai upaya untuk membendung lonjakan kasus dan kematian COVID-19.

Langkah-langkah tersebut, memperluas langkah-langkah nasional yang sebagian besar telah diambil di kota-kota dengan jumlah kasus yang tinggi, telah disetujui oleh pemerintah sementara pada Jumat malam, 22 Oktober 2021, Reuters melaporkan.

Rumania telah melaporkan rekor jumlah kematian dan infeksi harian virus corona bulan ini dan sistem rumah sakit mencapai titik puncaknya. Negara ini memiliki tingkat vaksinasi virus corona terendah kedua di Uni Eropa.

“Kami berada dalam situasi bencana,” kata wakil Menteri Dalam Negeri Raed Arafat, Jumat, 22 Oktober 2021. “Kami melihat negara lain melalui ini ketika tidak ada senjata yang tersedia, yaitu vaksin.”

“Kami berada dalam situasi ini saat mendapatkan vaksin, karena sebagian besar dari kami menolak untuk disuntik. Situasi ini sebenarnya bisa dihindari.”

Langkah-langkah baru akan berlaku selama 30 hari dan termasuk pembatasan pergerakan orang mulai pukul 22.00 malam dan menutup toko dan restoran mulai pukul 21.00 malam.

Hanya orang yang telah divaksinasi atau telah pulih dari COVID-19 yang akan diizinkan mengakses sebagian besar tempat umum yang tidak penting kecuali toko makanan dan apotek. Layanan keagamaan juga dapat beroperasi tanpa izin.

Mengenakan masker di tempat umum akan menjadi wajib mulai Senin, sementara pesta pernikahan dan acara pribadi lainnya dilarang.

Pemerintah juga mendesak pengusaha untuk mengirim setengah staf mereka untuk bekerja dari rumah.

Lebih dari sepertiga populasi orang dewasa sudah divaksinasi penuh di Rumania, di tengah ketidakpercayaan pada lembaga negara dan kampanye informasi yang salah.

Tetapi vaksinasi meningkat minggu ini, dengan orang-orang tampaknya menanggapi gambar berita dramatis dari rumah sakit yang penuh sesak dan orang-orang sekarat. Pada hari Jumat, lebih dari 86.000 orang mendapatkan dosis vaksin pertama mereka, rekor untuk satu hari di negara itu.